Kendari, (Antaranews Kalsel) - Teluk Lambelu yang berlatar belakang Pengunungan Lambelu di Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah salah satu objek wisata potensial.

"Sejak pelabuhan penyeberangan fery Labuan-Amolengo beroperasi maka sejak itu pula Teluk Lambelu menjadi perbincangan," kata warga Desa Todanga, Harlan (37) di Kendari, Minggu.

Pengendara maupun penumpang kendaraan roda dua dan roda empat selalu menyisikan waktu untuk foto bersama dengan latar belakang Teluk Lambelu dan Pegunungan Lembalu.

Hutan magrove atau hutan bakau yang membungkus daratan pantai Teluk Lembelu memikat setiap orang yang memandangnya.

Air laut kebiruan yang tenang dan sesekali dibelai nelayan yang keluar dari desa untuk melaut menambah elok Teluk Lambelu.

Samini (42), pemilik warung kopi di tepi jalan lintas Buton Utara, Muna, Buton dan Kota Bau Bau, mengatakan Teluk Lambelu butuh sentuhan orang-orang yang kreatif mengelola wisata.

"Saya yakin kalau Teluk Lambelu yang relatif terjangkau dari Kota Baubau, Buton, bahkan Kendari tercium "orang gila wisata" pasti tertarik berinvestasi," kata Samini.

Bisa dibayangkan air tenang Teluk Lambelu dijadikan lokasi olahraga sekaligus rekrerasi bagi yang hobi jet ski. Pasti mereka akan datang dan datang lagi, ujarnya.

Anggota DPRD Buton Utara Muliadin Salenda mengajak orang-orang atau pelaku usaha yang bergerak di sektor wisata untuk memberdayakan Teluk Lambelu.

"Teluk Lambelu menggoda. Airnya tenang nan biru. Hutan bakaunya masih padat dan penduduk setempat bersahabat," kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Kehadiran pengelola wisata akan menjamin lestarinya hutan bakau, terumbu karang dan pasir putih  Teluk Lambelu.

Pewarta: Sarjono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017