Puskesmas Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan menerapkan beberapa inovasi daam mengatasi permasalahan gizi dengan sasaran balita dan ibu hamil
Kepala Puskesmas Pugaan, Harliani mengatakan salah satu inovasi BE-TA (Berlian Permata) yakni Bersama Peduli Awasi PAntau Pemberian Makana Tambahan.
Baca juga: PLN Kalselteng perkuat jaringan listrik tingkatkan layanan kesehatan
"Inovasi yang kita terapkan satu upaya atasi masalah gizi pada balita yang harus ditangani secara konprehensif," jelas Harliani di Tabalong, Kamis.
Inovasi berbasis Android ini dapat diunduh di play store dengan tujuan untuk mempermudah pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasinya pemberian PMT local ibu hamil KEK dan balita gizi kurang,
Dengan jumlah balita sasaran 608 anak dan ibu hamil 144 orang.
Selain itu ada Inovasi CINTA SEHATI (Calon Pengantin, Ibu Hamil, Nifas, Balita Sehat Atasi Stunting), KEBANTING CAPE DEH (Keluarga Bantu Atasi Stunting Calon Pengantin Dan Ibu hamil dan Anting Si Calin (Atasi StuNTING kontrasepSI pasCA saLIN).
Selanjutnya inovasi PUSAKA DELIMA (Peran Petugas Kesehatan dan Kader, Desa Peduli Imunisasi Bayi dan Balita), GADGET CINTA (Gerakan Atasi
Diare Dengan Tablet Zink Cegah Stunting Balita) dan BUS PAKNI (Ibu Sadar Pneumonia Sejak Dini).
Sejak tahun 2022 juga diterapkan inovasi GEMA MENTARI (Gerakan Masyarakat Mengatasi Diare Secara Aman dan Mandiri), SATE SI MITA (Satu Telur Sehatkan Ibu Hamil, Bayi Dan Balita), KEPITING (Keluarga Peduli Stunting), SIAP KEMBALI (Selalu Awasi Dan Pantau Kemajuan Bayi Dan Balita).
Sedangkan inovasi untuk mengatasi masalah gizi dari hulu adalah e-PERMATA (elektronik-Pencatatan Remaja Putri Minum TTD (Tablet Tambah Darah) Atasi Anemia, KORLAP KELAS (Koordinator Pelaksana Peninjauan Kesehatan Siswa di Kelas).
Baca juga: Gubernur Kalsel serahkan bantuan sosial di Puskesmas Alabio
"Untuk memantau perkembangan dan capain inovasi maka diteraapkanlah inovasi PANTAU PUGAAN (Pemantauan Perkembangan dan Capaian Program Inovasi Pegawai Puskesmas Pugaan)," tambah Harliani.
Dengan inovasi ini diharapkan dapat mengatasi masalah gizi dan mempercepat penurunan stunting di wilayah Puskesmas Pugaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Puskesmas Pugaan, Harliani mengatakan salah satu inovasi BE-TA (Berlian Permata) yakni Bersama Peduli Awasi PAntau Pemberian Makana Tambahan.
Baca juga: PLN Kalselteng perkuat jaringan listrik tingkatkan layanan kesehatan
"Inovasi yang kita terapkan satu upaya atasi masalah gizi pada balita yang harus ditangani secara konprehensif," jelas Harliani di Tabalong, Kamis.
Inovasi berbasis Android ini dapat diunduh di play store dengan tujuan untuk mempermudah pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasinya pemberian PMT local ibu hamil KEK dan balita gizi kurang,
Dengan jumlah balita sasaran 608 anak dan ibu hamil 144 orang.
Selain itu ada Inovasi CINTA SEHATI (Calon Pengantin, Ibu Hamil, Nifas, Balita Sehat Atasi Stunting), KEBANTING CAPE DEH (Keluarga Bantu Atasi Stunting Calon Pengantin Dan Ibu hamil dan Anting Si Calin (Atasi StuNTING kontrasepSI pasCA saLIN).
Selanjutnya inovasi PUSAKA DELIMA (Peran Petugas Kesehatan dan Kader, Desa Peduli Imunisasi Bayi dan Balita), GADGET CINTA (Gerakan Atasi
Diare Dengan Tablet Zink Cegah Stunting Balita) dan BUS PAKNI (Ibu Sadar Pneumonia Sejak Dini).
Sejak tahun 2022 juga diterapkan inovasi GEMA MENTARI (Gerakan Masyarakat Mengatasi Diare Secara Aman dan Mandiri), SATE SI MITA (Satu Telur Sehatkan Ibu Hamil, Bayi Dan Balita), KEPITING (Keluarga Peduli Stunting), SIAP KEMBALI (Selalu Awasi Dan Pantau Kemajuan Bayi Dan Balita).
Sedangkan inovasi untuk mengatasi masalah gizi dari hulu adalah e-PERMATA (elektronik-Pencatatan Remaja Putri Minum TTD (Tablet Tambah Darah) Atasi Anemia, KORLAP KELAS (Koordinator Pelaksana Peninjauan Kesehatan Siswa di Kelas).
Baca juga: Gubernur Kalsel serahkan bantuan sosial di Puskesmas Alabio
"Untuk memantau perkembangan dan capain inovasi maka diteraapkanlah inovasi PANTAU PUGAAN (Pemantauan Perkembangan dan Capaian Program Inovasi Pegawai Puskesmas Pugaan)," tambah Harliani.
Dengan inovasi ini diharapkan dapat mengatasi masalah gizi dan mempercepat penurunan stunting di wilayah Puskesmas Pugaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024