Warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dilatih untuk memanfaatkan kulit buah-buahan segar yang menjadi sampah organik untuk membuat cairan Ecoenzyme.
 
Diantaranya warga di Kelurahan Palambuan, Banjarmasin Barat yang menjadi binaan PT Pelindo III Cabang Banjarmasin bekerjasama dengan Kecamatan Banjarmasin Barat, di kantor kecamatan setempat, Selasa.

Baca juga: Manfaat cranberry bagi kulit dan rambut
 
Menurut Sekretaris Camat Banjarmasin Barat Haryanta, kelompok ibu-ibu yang menjadi peserta sosialisasi Ecoenzyme bagaimana pembuatan dan manfaatnya merupakan agen untuk kelestarian dan kebersihan lingkungan.
 
"Hingga mereka bisa memanfaatkan sampah organik rumah tangga seperti dari kulit buah-buahan untuk membuat cairan penuh manfaat Ecoenzyme ini," paparnya.
 
Diharapkan ilmu yang mereka dapat ini ditularkan lagi ke warga lainnya, sehingga sampah organik di kota ini, khususnya di wilayah Banjarmasin Barat bisa dimanfaatkan hingga mengurangi pembuangan ke tempat pembuangan sampah.
 
"Kita harap ini bisa jadi solusi masalah penanganan sampah di kota kita," ujarnya.
 
Ketua Komunitas Ecoenzyme Nusantara Surabaya Rahman Indarto yang hadir langsung jadi narasumber menyampaikan, pembuatan cairan Ecoenzyme sangat mudah, hanya membutuhkan bahan-bahan dari kulit buah yang sudah tidak dimanfaatkan lagi.
 
"Bagusnya minimal lima macam kulit buah apa saja, seperti kulit nenas, jeruk, melon, timun dan lainnya terkecuali kulit buah durian, cempedak dan salak," ujar dia.
 
Baca juga: DPRD Banjarmasin: IKM harus terus didorong melek digital

Kulit buah-buahan yang digunakan harus yang segar, kemudian dicampur air dan cairan gula merah atau molase (gula tetes tebu), dengan komposisi gula 1 bagian, bahan organik 3 bagian dan air 10 bagian.
 
"Bahan yang sudah dicampur ini ditutup rapat hingga tiga bulan, baru airnya menjadi cairan Ecoenzyme," ujarnya.
 
Dikatakan Wakil Ketua 2 Komunitas Ecoenzyme Nusantara Kalsel Purnomo, pembuatan cairan Ecoenzyme di provinsi ini mulai eksis sejak terjadi pandemi COVID-19 lalu.
 
"Komunitas kita sudah cukup banyak, tersebar di kabupaten/kota, semua merasakan manfaat besarnya," ujarnya.
 
Bahkan, dia menyampaikan tidak menggunakan sabun dan sampo lagi untuk mandi, termasuk untuk pembersih gigi, demikian juga untuk pembersih lantai, WC hingga lainnya.

Baca juga: DPRD Banjarmasin dukung pencapaian target KTP digital 4,4 persen
 
"Bahkan kalau cucu saya luka karena jatuh, langsung minta ditetaskan Ecoenzyme, langsung kering dan sembuh, sangat besar manfaatnya, kami senang bisa berbagi pengalaman dan membuatnya," kata Purnomo.
 
Sama halnya disampaikan Liani yang sudah merasakan besarnya manfaat Ecoenzyme ini bagi keluarga dan usahanya, hingga membuatnya dengan kuota besar.
 
"Bahkan saya punya bengkel, untuk membersihkannya saja kini pakai cairan Ecoenzyme ini, sangat bagus," tuturnya.
 
Pemilik dealer salah satu merek mobil ini mengaku membuat banyak cairan Ecoenzyme ini tidak untuk dijual, selain untuk keperluan sendiri, juga dibagikan ke karyawannya dan masyarakat sekitar.
 
"Caba buat, sangat bermanfaat," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Kalsel minta REI Expo 2024 penuhi hunian terjangkau
 
Pelatihan buat cairan Ecoenzyme. (ANTARA/Sukarli)

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024