Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H.Karlie Hanafi Kalianda menyatakan Pancasila harus terus disosialisasikan agar tidak mudah terlupakan dan menjadi pegangan bangsa.

Karlie menyatakan itu di Banjarmasin, Minggu, sesudah menggelar sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Barito Kuala (Batola).

Baca juga: DPRD Balangan terus dukung Kejari dalam menegakkan hukum

"Mengapa Pancasila perlu disosialisasikan, karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu belakangan ini mulai memudar, dan banyak yang kurang memahami apalagi mengamalkannya, ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel tersebut.

Menurut Karlie, masyarakat Indonesia tidak hanya harus memahami ideologi, namun juga menjadikan Pancasila sebagai dasar perilaku sehari-hari.

"Segenap Masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali di Batola harus menjadikan Pancasila sebagai dasar berperilaku," tegas Karlie.

Dalam sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila tersebut menghadirkan Staf Ahli DPRD Provinsi Kalsel H Puar Junaidi sebagai narasumber dan Kepala Dinsos Kabupaten Batola Jaya Hidayatullah beserta segenap jajaran instansi tersebut.

Baca juga: DPRD Balangan gelar rapat paripurna ke-19 masa sidang II
 
Suasana sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila oleh anggota DPRD Kalsel, H.Karlie Hanafi Kalianda di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Barito Kuala (Batola), Marabahan (sekitar 50 km barat Banjarmasin), Jumat (26/07/2024). (ANTARA/HO-Dokumen Pribadi)


Staf Ahli DPRD Kalsel Puar Junaidi menuturkan Pancasila merupakan ideologi yang cocok bagi Indonesia.

Ia juga mengajak berbagai kalangan untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku keseharian.

"Dengan Pancasila kita tangkal ideologi yang tak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa, di antaranya faham-faham radikalisme maupun kegiatan separatisme yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia," ujarnya.

Puar juga menilai penerapan dan pemahaman Pancasila di Indonesia mulai memudar, antara lain terjadi berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang kerap bermunculan di daerah.

Menurut politikus Senior Partai Golkar Kalsel itu, kurangnya rasa persatuan dan kesatuan, karena mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain.

“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” tutur Puar.

Baca juga: Ketua DPRD Kalsel: Simulasi pengamanan tingkatkan kewaspadaan Pilkada

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024