Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar sosialisasi menu B2SA (beragam, bergizi, seimbang, dan aman) bagi sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) untuk memperkuat kesadaran pola makan pelajar guna mencegah stunting.
“Kader PKK Kabupaten HST bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten HST bekerja sama yang dirangkaikan dengan pemberian obat tambah darah kepada para pelajar SMK Negeri 1 HST,” kata Bupati HST Aulia Oktafiandi saat memberikan arahan kepada siswa-siswi SMKN 1 HST di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Baca juga: Pemkab HST gelar "Barakat Ceting" ajak desa gali inovasi tekan stunting
Dia menyebutkan kegiatan sosialisasi B2SA merupakan upaya nyata untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat dan aman di kalangan usia produktif.
“Kesehatan dan gizi yang baik adalah kunci untuk menjaga kebugaran fisik dan kualitas hidup yang lebih baik guna mencegah stunting,” ucapnya.
Menurut Aulia, dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam, maka dapat memenuhi kekurangan zat gizi yang tidak dapat dipenuhi hanya satu jenis makanan saja.
Dia menjelaskan salah satu masalah kekurangan gizi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga pertumbuhan anak terlambat dari kondisi normal.
Baca juga: Bupati HST raih penghargaan dari BKKBN RI atas penurunan stunting
Oleh karena itu, Bupati HST mengajak seluruh siswa untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan maksimal untuk memperluas pengetahuan tentang pola makan yang sehat dan aman.
Sementara itu, Kepala DKPP HST Muhammad Afni Hidayat mengatakan kegiatan sosialisasi dan edukasi B2SA dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan pelajar terkait pentingnya mengkonsumsi pangan yang sehat dalam rangka mencegah stunting.
“Sehingga generasi penerus pada masa mendatang lebih sehat secara fisik dan mental, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga ikut meningkat,” ujar Afni.
Baca juga: Pemkab HST terbaik kedua penurunan angka stunting se-Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Kader PKK Kabupaten HST bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten HST bekerja sama yang dirangkaikan dengan pemberian obat tambah darah kepada para pelajar SMK Negeri 1 HST,” kata Bupati HST Aulia Oktafiandi saat memberikan arahan kepada siswa-siswi SMKN 1 HST di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Baca juga: Pemkab HST gelar "Barakat Ceting" ajak desa gali inovasi tekan stunting
Dia menyebutkan kegiatan sosialisasi B2SA merupakan upaya nyata untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat dan aman di kalangan usia produktif.
“Kesehatan dan gizi yang baik adalah kunci untuk menjaga kebugaran fisik dan kualitas hidup yang lebih baik guna mencegah stunting,” ucapnya.
Menurut Aulia, dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beraneka ragam, maka dapat memenuhi kekurangan zat gizi yang tidak dapat dipenuhi hanya satu jenis makanan saja.
Dia menjelaskan salah satu masalah kekurangan gizi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga pertumbuhan anak terlambat dari kondisi normal.
Baca juga: Bupati HST raih penghargaan dari BKKBN RI atas penurunan stunting
Oleh karena itu, Bupati HST mengajak seluruh siswa untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan maksimal untuk memperluas pengetahuan tentang pola makan yang sehat dan aman.
Sementara itu, Kepala DKPP HST Muhammad Afni Hidayat mengatakan kegiatan sosialisasi dan edukasi B2SA dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan pelajar terkait pentingnya mengkonsumsi pangan yang sehat dalam rangka mencegah stunting.
“Sehingga generasi penerus pada masa mendatang lebih sehat secara fisik dan mental, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga ikut meningkat,” ujar Afni.
Baca juga: Pemkab HST terbaik kedua penurunan angka stunting se-Kalsel
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024