Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan resmikan kampung jelujur atau teknik menjahit menggunakan tangan untuk membuat kain batik Sasirangan di kawasan Alalak Utara.
Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Banjarmasin, Sabtu, kawasan Alalak Utara di Banjarmasin Utara tersebut cukup eksis menciptakan motif kain Sasirangan.
Di sini, ungkap dia, para pengrajin yang kebanyakan ibu-ibu menciptakan motif melalui keahlian jelujur, hingga tercipta corak kain Sasirangan yang indah dan berkualitas.
"Kita bangga ya, Kota Banjarmasin sudah mendapatkan sertifikat indikasi geografis yang berasal dari Kalimantan Selatan. Jadi, tidak ada yang bisa menggugat atau klaim sepihak tentang asal muasal Sasirangan selain Kalimantan Selatan, tapi ada satu hal yang dilupakan, kain Sasirangan tidak akan jadi kain Sasirangan tanpa tukang (pengrajin) menjelujur," ucap Ibnu Sina.
Peresmian kampus jelujur kain Sasirangan ini berkaitan dengan rangkaian gelar Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) yang ke-8 tahun 2024.
Di mana gelar ini sebagai upaya untuk mengangkat kain Sasirangan sebagai batik khas provinsi ini untuk lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut Ibnu Sina, dengan diresmikannya Kampung Jelujur tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan daya saing kain Sasirangan dari Kalimantan Selatan, serta memberikan penghargaan yang layak kepada para penjelujur yang telah bekerja keras mempertahankan warisan budaya daerah ini.
Tak lupa, Ibnu Sina juga mengucapkan terima kasih kepada Bank Kalsel telah menyalurkan dana CSR kepada pengrajin jelujur Sasirangan.
"Oh iya saya juga berterima kasih kepada Bank Kalsel yang akan menyalurkan dana CSR nya untuk ibu-ibu penjelujur ini. Agar makin semangat dalam membuat motif motif baru sasirangan dan menjaga kualitas terbaiknya," demikian katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024