Pemerintah Kabupaten Banjar dan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BKKBN Kalsel) menggencarkan gerakan pengukuran dan intervensi serentak guna mengatasi dan mencegah gagal tumbuh pada anak atau tengkes (stunting).
Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi saat mencanangkan program tersebut di Posyandu Bunga Matahari, Desa Pasar Kamis Kecamatan Kertak Hanyar, Senin, mengatakan gerakan pengukuran dan intervensi serentak merupakan kegiatan berkelanjutan dan memperluas pelayanan di seluruh posyandu.
Baca juga: Pemkab Banjar intervensi cegah stunting secara serentak
Said mengatakan gerakan tersebut juga untuk mendeteksi dini masalah gizi dan kesehatan, serta intervensi yang tepat sasaran dan efektif kepada sasaran yang memiliki risiko stunting.
Selain itu, Said memaparkan gerakan intervensi serentak dirangkai berbagai aksi bersama, seperti pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi kesehatan bagi calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.
"Saya mengharapkan dapat meningkatkan cakupan kehadiran sasaran sebesar 100 persen di posyandu se-Kabupaten Banjar dan diinput melalui aplikasi Si Gizi Terpadu dan aplikasi Elsimil," ucap Said.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan Nyigit Wudi Amini menyampaikan Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten pionir yang mencanangkan intervensi serentak tersebut.
Baca juga: Kepala BKKBN RI luncurkan Kampung KB di Kabupaten Banjar
"Jadi gerakan intervensi serentak untuk percepatan penurunan stunting ini dilakukan secara nasional di seluruh Indonesia hingga kabupaten dan kota,” ungkap Nyigit.
Nyigit menyebutkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor bersama istri Raudatul Jannah yang menjabat Ketua TP PKK Kalsel telah mengawali dan meluncurkan pencanangan intervensi serentak.
"Kita harapkan seluruh pemangku kebijakan terlibat secara serentak menyelesaikan masalah stunting untuk mencegah bayi lahir stunting jadi harus zero new stunting, itu semangatnya," tutur Nyigit
Gerakan intervensi serentak percepatan penurunan stunting tersebut diikuti 48 Posyandu secara virtual, selanjutnya akan melibatkan 587 posyandu di Kabupaten Banjar.
Baca juga: Bupati minta program P2L tingkatkan gizi keluarga cegah stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi saat mencanangkan program tersebut di Posyandu Bunga Matahari, Desa Pasar Kamis Kecamatan Kertak Hanyar, Senin, mengatakan gerakan pengukuran dan intervensi serentak merupakan kegiatan berkelanjutan dan memperluas pelayanan di seluruh posyandu.
Baca juga: Pemkab Banjar intervensi cegah stunting secara serentak
Said mengatakan gerakan tersebut juga untuk mendeteksi dini masalah gizi dan kesehatan, serta intervensi yang tepat sasaran dan efektif kepada sasaran yang memiliki risiko stunting.
Selain itu, Said memaparkan gerakan intervensi serentak dirangkai berbagai aksi bersama, seperti pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi kesehatan bagi calon pengantin, ibu hamil dan balita secara berkelanjutan.
"Saya mengharapkan dapat meningkatkan cakupan kehadiran sasaran sebesar 100 persen di posyandu se-Kabupaten Banjar dan diinput melalui aplikasi Si Gizi Terpadu dan aplikasi Elsimil," ucap Said.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Selatan Nyigit Wudi Amini menyampaikan Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten pionir yang mencanangkan intervensi serentak tersebut.
Baca juga: Kepala BKKBN RI luncurkan Kampung KB di Kabupaten Banjar
"Jadi gerakan intervensi serentak untuk percepatan penurunan stunting ini dilakukan secara nasional di seluruh Indonesia hingga kabupaten dan kota,” ungkap Nyigit.
Nyigit menyebutkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor bersama istri Raudatul Jannah yang menjabat Ketua TP PKK Kalsel telah mengawali dan meluncurkan pencanangan intervensi serentak.
"Kita harapkan seluruh pemangku kebijakan terlibat secara serentak menyelesaikan masalah stunting untuk mencegah bayi lahir stunting jadi harus zero new stunting, itu semangatnya," tutur Nyigit
Gerakan intervensi serentak percepatan penurunan stunting tersebut diikuti 48 Posyandu secara virtual, selanjutnya akan melibatkan 587 posyandu di Kabupaten Banjar.
Baca juga: Bupati minta program P2L tingkatkan gizi keluarga cegah stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024