Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, Ahmad Sauki mengatakan untuk mewujudkan Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan zero stunting dan bebas buang air besar sembarangan atau Open Defecation Free (ODF) perlu dilakukan kerja bersama atau kolaborasi antara pemerintah daerah dan swasta.

Salah satunya melalui focus group discussion (FGD) antara Pemkab Balangan bersama Adaro Grup dan mitra kerja untuk menyamakan persepsi dan berkomitmen mewujudkan zero stunting serta menjadikan Balangan sebagai kabupaten bebas BAB sembarangan.

Baca juga: Pemkab Tabalong evaluasi tim percepatan penurunan stunting

"FGD ini dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting dan wujudkan Balangan sebagai kabupaten ODF bersama Adaro dan mitra kerja," jelas Ahmad Sauki di Balangan, Sabtu.

Dia mengatakan dengan intervensi bersama dalam penanganan desa atau kelurahan baik untuk permasalahan stunting dan ODF diharapkan cita-cita ini lebih mudah dicapai.

Sementara itu Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri Okty Damayanti meyakini kerja sama yang menjadi komitmen Adaro grup sejak 2013 dapat memberi kontribusi dalam menaikkan derajat kesehatan masyarakat di 'Bumi Sanggam' ini.

"Meski tak mudah namun target bersama ini bisa kita laksanakan baik itu percepatan pengurangan kasus stunting dan terwujudnya desa maupun kelurahan yang berstatus ODF," ungkap Okty.

Upaya percepatan ini dilakukan melalui dua Pokja di bidang kesehatan yakni Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) dan Pokja Basalaman (Balangan Sanitasi Layak dan Aman) yang punya peran penting dan penyumbang terbesar untuk mewujudkan Kabupaten Balangan bebas stunting dan bebas BAB sembarangan.

Untuk Pokja Basalaman menurut CSR Department Head PT Adaro Energy Indonesia sekaligus Ketua YABN Zuraida Murdia Hamdie sangat potensial untuk bekerja cepat mencapai ODF di Kabupaten Balangan yang sudah menjadi impian Adaro sejak lama.

Baca juga: Pemkab HSS rembuk evalusi dan strategi percepatan penurunan stunting

"Banyak unsur pemerintah yang terlibat di Pokja ini dan sangat potensial untuk bisa mencapai ODF di Balangan," jelas Zuraida.

Dalam FGD ini selain dihadiri anggota Pokja Balanting dan Basalaman dari organisasi perangkat daerah terkait juga diikuti perwakilan PT Adaro Indonesia, Balangan Coal Companies, PT Saptaindra Sejati dan perwakilan YABN beserta mitra kerja.

Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan Suriadi menyampaikan perlunya penyamaan pemahaman akan BAB sembarangan dan jenisnya.

Termasuk akses jamban beserta jenisnya sehingga desain yang akan digunakan dalam program dapat sesuai dengan kriteria ODF yang ingin dicapai.

Selain itu usulan di puskesmas perlu tersedia klinik sanitasi untuk berkonsultasi khususnya perihal STBM di lingkungan rumah. 

Semua peserta FGD yang tergabung di Pokja Basalaman berkomitmen mewujudkan Balangan ODF dengan berbagai program yang sudah dimiliki  masing-masing pihak.

Karena itu perlu adanya sinergi dan sinkronisasi lebih lanjut untuk mencapai tujuan tersebut.

Sementara itu di Pokja Balanting, Budi Purwanto selaku konsultan Medha Parahita Indonesia memberikan wawasan terkait konsep forum masyarakat menuju Balangan sehat.

Program percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan Adaro Grup selaras dengan visi misi pemerintah daerah yakni terwujudnya Kabupaten Balangan yang maju dan sejahtera melalui pengembangan SDM salah satunya menurunkan angka stunting.

"Kolaborasi harus dibangun cepat melalui pendampingan dalam penanganan kasus stunting," jelas Budi.

Untuk kesinambungan program perlu adanya pemahaman kebijakan, kesiapan sumber daya dan database yang tersedia.

Budi pun mengakui kader-kader di Kabupaten  Balangan cukup potensial untuk berkontribusi daam program percepatan penurunan stunting.

Karena itu perlu ada pemilihan kader yang unggul untuk bisa memicu desa maupun kelurahan lainnya.

"Sosok kader terpilih dengan kinerja terbaik dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan mampu menjadi pelopor, penggerak, atau agen kaderisasi kepada kader lain," jelas Budi.

Baca juga: P3AP2KB Tanah Bumbu sosialisasikan peraturan penanganan stunting

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024