Korem 101/Antasari meresmikan (kick off) program ketahanan pangan terpadu gagasan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto di Banjarbaru, Selasa, meresmikan lahan pertanian seluas 200 hektare yang dibagi pada beberapa blok sesuai jenis tanaman.
“Kami mengintegrasikan pertanian dengan peternakan. Program ini adalah tindak lanjut dari MoU Bapak Panglima TNI dengan Menteri Pertanian pada beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Dia menyebutkan seluruh jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) di wilayah kerjanya, mendapatkan tugas untuk mengelola secara bertahap lahan seluas 200 hektare guna mendukung program ketahanan pangan.
“Di wilayah kami total lahan yang bisa dikelola seluas 2.487 hektare. Lahan ini akan kami maksimalkan untuk mendukung program ketahanan pangan terpadu, namun kita upayakan secara bertahap,” tutur Brigjen Ari.
Ia mengungkapkan pada lahan TNI AD yang baru saja diresmikan itu, jajaran TNI bersama pemerintah daerah, pihak swasta, dan tujuh kelompok tani (poktan), menanam beberapa jenis tanaman seperti singkong, jagung, palawija, pepaya, mangga, dan kopi yang terbagi pada empat blok.
Bahkan Poktan Karya Bersama, lanjutnya, telah mengelola lahan persawahan seluas 50 hektare dengan jenis tanaman Padi Siam yang berlokasi di belakang Markas Yonif 623/BWU Banjarbaru.
Setelah peresmian, kata dia, nantinya berbagai tanaman pertanian akan diintegrasikan dengan peternakan hewan, seperti sapi, kambing, hingga perikanan, sehingga dapat terwujud ketahanan pangan terpadu guna mendukung program pemerintah.
Karena itu, Brigjen Ari mengharapkan dukungan para pemangku kepentingan agar ke depan lahan tersebut dapat dimaksimalkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, pihak swasta, dan kelompok tani.
“Melibatkan kelompok tani dari masyarakat sangat penting, karena ini menjadi syarat dukungan dari pemerintah daerah untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat. Karena itu, TNI bertugas untuk mendampingi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat bidang pertanian,” ujar Brigjen Ari.
Selain melibatkan kelompok tani dari masyarakat, TNI AD juga melibatkan kelompok tani mandiri dari Detasemen Perhubungan Korem 101/Banjarmasin untuk mengelola lahan Blok IV di Bukit Petruk dengan tanaman jenis kopi.
Denhubrem 101 Banjarmasin Mayor CKE Angga Nugraha mengatakan pada lahan Blok IV dengan luas empat hektare, personel telah menanam Kopi Meratus Liberika sebanyak 1.000 bibit.
“Kami mengelola lahan bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Melalui program ketahanan pangan terpadu, kami mengubah lahan yang tadinya eks karhutla menjadi kebun kopi,” kata Mayor Angga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto di Banjarbaru, Selasa, meresmikan lahan pertanian seluas 200 hektare yang dibagi pada beberapa blok sesuai jenis tanaman.
“Kami mengintegrasikan pertanian dengan peternakan. Program ini adalah tindak lanjut dari MoU Bapak Panglima TNI dengan Menteri Pertanian pada beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Dia menyebutkan seluruh jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) di wilayah kerjanya, mendapatkan tugas untuk mengelola secara bertahap lahan seluas 200 hektare guna mendukung program ketahanan pangan.
“Di wilayah kami total lahan yang bisa dikelola seluas 2.487 hektare. Lahan ini akan kami maksimalkan untuk mendukung program ketahanan pangan terpadu, namun kita upayakan secara bertahap,” tutur Brigjen Ari.
Ia mengungkapkan pada lahan TNI AD yang baru saja diresmikan itu, jajaran TNI bersama pemerintah daerah, pihak swasta, dan tujuh kelompok tani (poktan), menanam beberapa jenis tanaman seperti singkong, jagung, palawija, pepaya, mangga, dan kopi yang terbagi pada empat blok.
Bahkan Poktan Karya Bersama, lanjutnya, telah mengelola lahan persawahan seluas 50 hektare dengan jenis tanaman Padi Siam yang berlokasi di belakang Markas Yonif 623/BWU Banjarbaru.
Setelah peresmian, kata dia, nantinya berbagai tanaman pertanian akan diintegrasikan dengan peternakan hewan, seperti sapi, kambing, hingga perikanan, sehingga dapat terwujud ketahanan pangan terpadu guna mendukung program pemerintah.
Karena itu, Brigjen Ari mengharapkan dukungan para pemangku kepentingan agar ke depan lahan tersebut dapat dimaksimalkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, pihak swasta, dan kelompok tani.
“Melibatkan kelompok tani dari masyarakat sangat penting, karena ini menjadi syarat dukungan dari pemerintah daerah untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat. Karena itu, TNI bertugas untuk mendampingi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat bidang pertanian,” ujar Brigjen Ari.
Selain melibatkan kelompok tani dari masyarakat, TNI AD juga melibatkan kelompok tani mandiri dari Detasemen Perhubungan Korem 101/Banjarmasin untuk mengelola lahan Blok IV di Bukit Petruk dengan tanaman jenis kopi.
Denhubrem 101 Banjarmasin Mayor CKE Angga Nugraha mengatakan pada lahan Blok IV dengan luas empat hektare, personel telah menanam Kopi Meratus Liberika sebanyak 1.000 bibit.
“Kami mengelola lahan bekas kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Melalui program ketahanan pangan terpadu, kami mengubah lahan yang tadinya eks karhutla menjadi kebun kopi,” kata Mayor Angga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024