PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) telah memasang aliran listrik baru berdaya 450 Volt Ampere (VA) dengan potongan tarif 50 persen bagi 11.330 warga kurang mampu yang berada di daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) pada dua provinsi di Kalimantan tersebut.
 
General Manager PT PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin di Banjarbaru, Kamis, mengatakan tujuan program tersebut meringankan beban masyarakat kurang mampu dengan memberi potongan biaya sambung baru listrik khusus konsumen pada golongan tarif 450 VA.

Baca juga: PLN UID Kalselteng sukses amankan 33 lokasi "Nobar" dukung perjuangan Timnas U-23
 
"Program terwujud atas kepedulian dan bukti hadirnya negara untuk pemerataan layanan listrik kepada seluruh rakyat Indonesia melalui PLN," ucap Joharifin.
 
Menurut Joharifin, program yang berlangsung hingga 31 Desember 2024 tersebut diberikan kepada warga yang berhak sesuai daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang merupakan data pemerintah dari Kementerian Sosial.

"Jika menggunakan data sesuai daftar DTKS, kami yakin penerima program benar-benar masyarakat yang berhak karena berisi seluruh informasi penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah," ungkap Joharifin.

Baca juga: Peningkatan konsumsi listrik PLN selama Ramadhan dan Idul Fitri capai delapan persen
 
Petugas melakukan pemasangan kilowatt hour (kWh) meter golongan tarif 450 Volt Ampere (VA) untuk pelanggan kurang mampu sesuai daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mengikuti program "Memberi Terang Membangun Negeri" yang digelar PT PLN (Persero) berlaku hingga 31 Desember 2024. (ANTARA/HO-PLN UID Kalselteng)
Joharifin merinci besaran biaya penyambungan listrik untuk daya 450 VA harga normal sebesar Rp421.000, tetapi melalui program cukup membayar Rp 210.500 dan masyarakat bisa mengikuti program dengan mengajukan permohonan melalui aplikasi PLN Mobile, atau menghubungi "Call Center" PLN 123.
 
"Kami tekankan kembali, program hanya untuk masyarakat kurang mampu sesuai data DTKS sehingga jika ada yang dari luar daftar DTKS maka tidak bisa mengikuti program," ungkapnya.
 
Diharapkan Joharifin, program "Memberi Terang Membangun Negeri" mampu membuat masyarakat yang memiliki penghasilan kecil dan masih belum memiliki kWh listrik mandiri, dapat memanfaatkan bantuan sehingga pemerataan energi listrik kepada semua kalangan semakin terasa.
 
"Mari manfaatkan segera program ini, utamanya bagi keluarga kurang mampu dan berada di daerah 3T karena masih ada waktu hingga akhir 2024. Semakin banyak yang berlistrik semakin terang negeri yang kita cintai ini," kata Joharifin.

Baca juga: Dukung PEVS, PLN perkuat kolaborasi kembangkan kendaraan listrik

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024