Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) Dolly Syahbana menyampaikan tempat penampungan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dimiliki pemkot setempat sudah penuh.
 
Ia mengatakan Pemkot Banjarmasin hanya bisa menampung ODGJ yang dianggap membahayakan jika dilepas di tengah masyarakat, sehingga dirawat di penampungan rumah singgah Banjarmasin Selatan.

Baca juga: Wali Kota Banjarmasin: 1.443 ODGJ sudah ditangani termasuk yang dipasung

"Saat ini di penampungan rumah singgah ada 60 orang ODGJ yang dirawat, itu sudah penuh," katanya di Banjarmasin, Kamis.
 
Mestinya, kata dia, tempat itu hanya sebagai tempat sementara perawatan ODGJ, termasuk untuk penanganan masalah sosial lainnya, seperti orang telantar hingga gelandangan dan pengemis, namun saat ini sudah penuh.
 
Karenanya, kata Dolly, demi kemanusiaan, tidak memungkinkan ODGJ dibiarkan di luar tanpa dirawat, bahkan banyak yang menetap bertahun-tahun.
 
"Bahkan, ada 40 ODGJ sudah bertahun-tahun di sana, kita rawat semaksimal mungkin," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Banjarmasin sasar vaksinasi ODGJ
 
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin mengalokasikan anggaran untuk konsumsi mereka selama berada di sana.
 
"Kalau obat-obatan kan gratis dari pemerintah," paparnya.
 
Menurut dia, meski kondisi penampungan penuh, jika didapati atau menerima laporan ada ODGJ yang mengganggu atau ngamuk di lingkungan masyarakat, tim tanggap cepat dari Satpol PP dan instansinya akan menangani.
 
"Jika tidak mengganggu, tetap terus kita pantau, kita coba untuk membantu mereka sehat dan aman," ucapnya.

Baca juga: People with mental illness mostly inhabit shelter in Banjarmasin

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024