Khatib Ustadz Abdurrahman dalam khutbahnya mengungkap rahasia, mengapa doa seseorang tak Allah kabulkan setidaknya ada sepuluh faktor.

 

Ustadz Abdurrahman mengungkap rahasia doa tak Allah kabulkan dengan mengutip pendapat seorang ulama terkenal dalam khutbahnya di Masjid Syuhada Kampung Gedang Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat.

 

Ia menyebutkan, penyebab doa tak Allah kabulkan antara lain mengaku bahwa surga itu sebenarnya, tetapi tidak pernah melakukan upaya untuk masuk surga yang menjadi dambaan setiap kaum Muslim.

 

Selain itu, baru bangun dari tidur sudah sibuk menghitung keburukan orang lain, menghitung-hitung kebobrokan sendiri, dan sering mengantar mayat/orang mati ke kubur, namun tak pernah mengambil hikmah di balik itu.

 

"Hal lain bilang cinta Nabi Muhammad Saw, tetapi tidak melaksanakan sunnahnya, dan rajin membaca Al Qur'an namun tak mengamalkan kandungannya," kutip Ustadz Abdurrahman.

 

Pada kesempatan itu, khatib mengingatkan atau mengajak kaum Muslim terutama jamaah Masjid Syuhada Kampung Gedang Banjarmasin untuk berpikir dalam menghadapi masa mendatang agar lebih baik lagi.

 

Sebelum mengakhiri khutbahnya, ustadz muda itu dengan mengutip kandungan Al Qur'an serta Hadis Rasulullah Saw bahwa dia merupakan senjata bagi orang beriman.

 

"Namun doa tersebut bisa saja hanya merupakan mimpi, tanpa aksi atau usaha. Oleh karena itu, misalnya seorang pedagang harus bersungguh-sungguh berusaha," lanjutnya.

 

Mengakhiri khutbahnya, Ustadz Abdurrahman mengatakan; "Usaha tanpa doa sombong dan dia tanpa usaha omong kosong".

Ustadz Abdurrahman saat khutbah di Masjid Syuhada Kampung Gedang Banjarmasin, sebelum Shalat Jumat (19/4/2024) (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Sebagaimana khatib Jumat pada umumnya, Ustadz Abdurrahman tidak lupa mengajak jamaah untuk memelihara serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT sebagai bekal utama di alam akhirat kelak.

Sebagai catatan, Kampung Gedang Banjarmasin berada dalam kawasan "Pacinan" (tempat tinggal orang-orang Cina) dan merupakan perkampungan mayoritas Suku Madura sejak lama.
 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024