Ustadz Mardiansyah mengungkapkan makna zakat fitrah dan Idul Fitri atau Hari Raya Fitrah dalam tausiyahnya di Masjid Su'ada Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ustadz muda keluaran Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Martapura (40 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Banjar Kalsel dalam tausiyahnya di Masjid Su'ada Desa Aluan Mati - pinggiran Pegunungan Meratus HST, sesudah Shalat Subuh, Selasa.
Ia menerangkan, sebagaimana isyarat dalam agama Islam, bahwa zakat fitrah setidaknya ada sepuluh rahasia/kemanfaatan yaitu membersihkan diri dan membebaskan dari neraka bagi yang melakukan.
Selain itu, ibadah puasa orang tersebut Allah terima, mendapatkan surga keluar dari kubur dalam keadaan aman atau Allah selamatkan, serta apa-apa amal yang bersangkutan Allah terima.
"Hal lain, mendapat safaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad Saw, melewati siratalmustaqim bagaikan kilat, dapatkan kebaikan, serta hapus catatan amal dari urang celaka dan Allah masukkan orang beruntung," ungkap Ustadz Mardian.
Mengenai orang berpuasa pada bulan Ramadhan, menurut mantu H Ahmidin - pendiri Ponpes Desa Aluan Mati itu, ganjaran jelas dari Allah SWT, namun sebaliknya bagi kaum Muslim yang tidak berpuasa di bulan puasa tersebut.
Ia menerangkan, sebagaimana Hadits Rasulullah Muhammad Saw, bahwa siapa tidak berpuasa pada Ramadhan ganjarannya neraka.
Begitu pula orang yang tidak berbakti kepada kedua orang tua, terlebih pada Ramadhan, serta tidak menyambut baik salawat atas Nabi Muhammad Saw, Allah masukkan dalam neraka.
Pada kesempatan itu, dengan khas Bahasa Daerah Banjar, Ustadz menyayangkan mereka yang tidak peduli atau mematuhi untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.
"Dipadahi kada igul-igul dan intat-intat (dinasihati acuh tak acuh atau masak bodoh) akibatnya jelas. Oleh sebab itu selagi masih bisa, lakukan perintah Allah dan Rasul Nya," demikian Mardiansyah.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024