Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama menciptakan kolaborasi untuk mencapai kinerja pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.

"Kerja sama dengan KLHL Ini menjadi komitmen ULM sebagai kampus unggul di bidang lingkungan lahan basah," kata Rektor ULM Prof. Ahmad Alim Bachri di Banjarmasin, Minggu.

Baca juga: Ratusan calon mahasiswa baru ULM jalur prestasi terima KIP Kuliah

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman yang disepakati mencakup program dan kegiatan pada beberapa bidang, di antaranya bidang planologi kehutanan dan tata lingkungan, konservasi sumber daya alam dan ekosistem.

Kemudian pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi hutan, pengelolaan hutan lestari, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, pengendalian perubahan iklim, penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan.

Selanjutnya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengelolaan sampah, limbah dan bahan berbahaya beracun, standardisasi instrumen lingkungan hidup dan kehutanan serta penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia.

Baca juga: Universitas Lambung Mangkurat sediakan 7.213 kursi mahasiswa baru

Alim menyebut salah satu yang diperjuangkan ULM saat ini untuk disetujui KLHK yakni pengelolaan 621 hektare mangrove di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Dia menyebut jika nantinya disetujui oleh menteri maka kawasan yang sepenuhnya ekosistem gambut dalam status hutan produksi itu bisa dikelola ULM sebagai kawasan hutan dengan pengelolaan khusus.

"Lingkungan lahan basah termasuk mangrove terus kami lakukan riset untuk pelestariannya," jelas rektor.

Baca juga: ULM cetak guru PAUD berkualitas lewat program studi akreditasi Unggul

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024