Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan mengungkapkan alasan mereka untuk mundur dan tidak berpartisipasi dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2024 yang akan bergulir di Ningbo, China, 9-14 April.
“Sudah tidak qualified ke Olimpiade, jadi kami rest dulu, kita latihan dulu untuk persiapan buat next (turnamen lainnya tahun ini),” ungkap Hendra, saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Adapun pasangan yang akrab dijuluki The Daddies ini berada di peringkat 16 dalam daftar Race to Paris. Margin mereka terbilang terlampau jauh untuk lolos ke Olimpiade musim panas mendatang. Terlebih, kekalahan di babak awal All England Open 2024 semakin memperkuat keputusan tersebut.
Meski demikian, Hendra dan Ahsan kompak mengatakan bahwa mereka masih ingin bertanding dalam sejumlah turnamen bergengsi pada tahun ini.
“Ya, banyak (turnamen tahun ini). Belum (ada rencana mau mengikuti turnamen apa), dan Mei kayaknya kami bakal mulai lagi (bertanding),” ujar Hendra.
Baca juga: The Daddies tetap nikmati laga meski tersingkir dari All England
Mengenai persaingan menuju Paris, juara dunia tiga kali itu berharap para ganda putra Indonesia lainnya yang sudah lolos maupun tengah mengumpulkan lebih banyak poin di BAC bulan depan bisa tampil maksimal.
“Kans masih ada, ya, untuk BaKri (Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri). Semoga nanti bisa maksimal di Kejuaraan Asia, drawing-nya juga sudah keluar, semoga bisa memenuhi target buat masuk di Olimpiade,” kata Ahsan.
“Karena (Olimpiade) ini, kan, empat tahun sekali, ya, empat tahun lagi kita tidak tahu seperti apa. Mudah-mudahan bisa maksimal,” ujarnya menambahkan.
Bicara mengenai apa yang harus dipersiapkan jelang Olimpiade 2024 Paris, juara All England Open 2019 itu berharap para atlet bisa mengalihkan fokus sepenuhnya menuju panggung olahraga terbesar di dunia tersebut.
“Ya mungkin harus lebih siap ke mentalnya, sih. Jadi, Olimpiade kan beda sama pertandingan-pertandingan lainnya. Pasti pressure-nya lebih tinggi dan juga butuh benar-benar fokus,” kata Hendra.
“Pastinya ini empat tahun sekali, kesempatan belum tentu datang lagi. Jangan punya pikiran, ‘Nanti bisa lagi’. Jadi memang benar-benar (berpikir), ‘Kalau enggak sekarang, kapan lagi?’ Benar-benar harus sudah fokus dari sekarang,” ujar Ahsan menambahkan.
Baca juga: PBSI harap atlet tetap fokus demi capai performa puncak di Paris
Baca juga: PBSI fokus persiapkan atlet demi medali emas Olimpiade Paris
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Sudah tidak qualified ke Olimpiade, jadi kami rest dulu, kita latihan dulu untuk persiapan buat next (turnamen lainnya tahun ini),” ungkap Hendra, saat ditemui di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu.
Adapun pasangan yang akrab dijuluki The Daddies ini berada di peringkat 16 dalam daftar Race to Paris. Margin mereka terbilang terlampau jauh untuk lolos ke Olimpiade musim panas mendatang. Terlebih, kekalahan di babak awal All England Open 2024 semakin memperkuat keputusan tersebut.
Meski demikian, Hendra dan Ahsan kompak mengatakan bahwa mereka masih ingin bertanding dalam sejumlah turnamen bergengsi pada tahun ini.
“Ya, banyak (turnamen tahun ini). Belum (ada rencana mau mengikuti turnamen apa), dan Mei kayaknya kami bakal mulai lagi (bertanding),” ujar Hendra.
Baca juga: The Daddies tetap nikmati laga meski tersingkir dari All England
Mengenai persaingan menuju Paris, juara dunia tiga kali itu berharap para ganda putra Indonesia lainnya yang sudah lolos maupun tengah mengumpulkan lebih banyak poin di BAC bulan depan bisa tampil maksimal.
“Kans masih ada, ya, untuk BaKri (Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri). Semoga nanti bisa maksimal di Kejuaraan Asia, drawing-nya juga sudah keluar, semoga bisa memenuhi target buat masuk di Olimpiade,” kata Ahsan.
“Karena (Olimpiade) ini, kan, empat tahun sekali, ya, empat tahun lagi kita tidak tahu seperti apa. Mudah-mudahan bisa maksimal,” ujarnya menambahkan.
Bicara mengenai apa yang harus dipersiapkan jelang Olimpiade 2024 Paris, juara All England Open 2019 itu berharap para atlet bisa mengalihkan fokus sepenuhnya menuju panggung olahraga terbesar di dunia tersebut.
“Ya mungkin harus lebih siap ke mentalnya, sih. Jadi, Olimpiade kan beda sama pertandingan-pertandingan lainnya. Pasti pressure-nya lebih tinggi dan juga butuh benar-benar fokus,” kata Hendra.
“Pastinya ini empat tahun sekali, kesempatan belum tentu datang lagi. Jangan punya pikiran, ‘Nanti bisa lagi’. Jadi memang benar-benar (berpikir), ‘Kalau enggak sekarang, kapan lagi?’ Benar-benar harus sudah fokus dari sekarang,” ujar Ahsan menambahkan.
Baca juga: PBSI harap atlet tetap fokus demi capai performa puncak di Paris
Baca juga: PBSI fokus persiapkan atlet demi medali emas Olimpiade Paris
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024