Wakil Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Said Idrus Al Habsyi menilai Festival Bacatuk Dauh (memukul beduk dalam bahasa Banjar) mampu menjadi salah satu sarana untuk melestarikan budaya lokal.
 
"Kamu berharap, kegiatan ini terus diselenggarakan setiap tahun sehingga budaya lokal tetap lestari," ujar Wabup saat menutup Festival Bacatuk Dauh di Alun-Alun Ratu Zalecha Martapura, Rabu.

Baca juga: Paman Birin bantu warga korban kebakaran di Murung Keraton Banjar
 
Menurut Said Idrus, selain menjaga dan melestarikan kearifan lokal yang hadir terutama selama bulan suci Ramadhan festival juga memiliki nilai-nilai luhur di dalamnya seperti disiplin dan kebersamaan.
 
Ditekankan Wabup, festival yang hadir di era globalisasi telah mampu menjaga dan melestarikan budaya lokal yang tumbuh dan berkembang sehingga harus dipelihara agar tidak sampai hilang ditelan jaman.
 
"Kami berharap, festival yang digelar setiap tahun mampu menginspirasi generasi muda turut aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi Islami yang sudah ada sejak jaman dahulu," tuturnya.

Baca juga: Bupati Banjar resmikan Masjid Darul Hasanah Al Mansyur di Pengaron
 
Sementara itu, grup Islahul Ummah berhasil menjuarai Festival Bacatuk Dauh yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banjar di Alun-Alun Ratu Zalecha Martapura.
 
Grup asal Kelurahan Murung Keraton Kecamatan Martapura itu mampu meraih nilai tertinggi dibandingkan 8 grup lainnya yang bertanding dalam grand final dari total 33 peserta uang yang ikut lomba sejak awal.
 
Kejuaraan tahunan memperebutkan piala bergilir Bupati Banjar itu ditutup Wakil Bupati Banjar Said Idrus Al Habsyi ditengah suasana hujan namun tetap berjalan dalam situasi aman, tertib dan lancar.
 
Baca juga: Bupati Banjar dorong pemerataan pembangunan di pedesaan

 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024