Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan padi unggul varietas Mekongga sehingga diharapkan dapat panen baik pada 2024.
Baca juga: Kalsel kemarin, gelar ICCF 2023 di Banjarmasin hingga usaha madu kelulut di Balangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Yuliansyah Effendi di Banjarmasin, Minggu, mengatakan padi unggul jenis ini dapat panen jangka waktu empat bulan masa tanam.
Baca juga: Petani Banjarmasin sukses panen padi pertanian presisi
Baca juga: Petani Banjarmasin sukses panen padi pertanian presisi
Disampaikan dia, penanaman jenis padi ini telah dikembangkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Bersama di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur.
"Diperkirakan hasilnya 4,48 ton per hektare produksinya," ujarnya.
Yuliansyah menuturkan pengembangan varietas padi tersebut merupakan keberhasilan dari demplot padi percontohan percepatan tanam yang telah dimulai sejak menanam pada 23 November 2023 seluas dua hektare.
"Paling satu atau dua hari ini sudah siap di panen. Hasil ini sebagai usaha intensifikasi tanam yang diterapkan oleh Gapoktan Karya Bersama dan patut diapresiasi karena di luar kebiasaan tanam padi masyarakat setempat," tutur Yuliansyah.
Keberhasilan panen ini juga, kata dia menjadi ajang edukasi bagi petani lain di Banjarmasin Timur dan kecamatan lainnya di Banjarmasin, untuk menerapkan teknik tanam varietas unggul dan pola tanam pada usaha petani.
"Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan di wilayah ini atau IP 2," tuturnya.
Kemudian atas keberhasilan ini, lanjutnya lagi, diimbau para petani untuk melakukan penanaman padi varietas unggul ini sebanyak dua kali selama setahun.
"Apalagi sudah dicobakan di Kota Banjarmasin bisa menanam dua kali," ungkap Yuliansyah.
Dari hasil panen dua hektare padi Mekongga ini, setidaknya dapat menghasilkan padi sebanyak 8,96 ton.
"Ke Depan kita juga berencana menanam dua kali dalam setahun, dengan varietas unggul lain yakni Siam Madu, yang tekstur hampir sama dengan beras unus atau siam lainnya. Karena agak pera bukan pulen," ujarnya.
"Kita coba Insya Allah tahun ini dengan bantuan Provinsi Kalsel dengan Dana Alokasi Khusus (DAK), yakni menanam sebanyak 20 hektare," katanya.
Baca juga: Kalsel kemarin, gelar ICCF 2023 di Banjarmasin hingga usaha madu kelulut di Balangan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024