Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menerjunkan sebanyak 263 mahasiswa untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam Program Kampus Mengajar angkatan tujuh tahun 2024.
"Pada angkatan 7 ini kami ULM mengangkat mengusung tema Tingkatkan pengajaran di satuan pendidikan dengan membangun pendidikan yang maju, inovatif dan inklusif," kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Humas dan Sistem Informasi ULM Yusuf Azis melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Prestasi mahasiswa ULM di program MSIB capai tingkat nasional
Yusuf menjelaskan poin dari tema yang diangkat yaitu maju berarti mengharapkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian inovatif berarti sebuah keterbaruan atau sesuatu yang belum ada dari sebelumnya.
Sedangkan inklusif berarti memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain.
"Sehingga tiga poin ini menjadi sebuah dasar bagi peserta kelak di tempat penugasan mewujudkan program kerja," jelasnya.
Yusuf berharap mahasiswa sebagai agen perubahan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang SD dan SMP khususnya di bidang literasi dan numerasi.
Baca juga: YABN bina 166 mahasiswa ULM penerima beasiswa IBFL
Dia menyebut permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia adalah rendahnya indeks literasi dan indeks numerasi.
Bahkan indeks literasi menurut data didapat berada di 0,001 persen yang artinya dari 1.000 orang hanya satu orang yang gemar membaca.
"Jadi mahasiswa tidak semata-mata hanya untuk mengajar melainkan menjadi mitra guru dalam mewujudkan pembelajaran inovatif guna memacu siswa gemar membaca, menulis, berbicara dan berhitung," ucapnya.
Diketahui, Kampus Mengajar adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan di sekolah yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran.
Baca juga: Majelis Pembimbing dan Pembina Pramuka ULM dilantik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Pada angkatan 7 ini kami ULM mengangkat mengusung tema Tingkatkan pengajaran di satuan pendidikan dengan membangun pendidikan yang maju, inovatif dan inklusif," kata Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Humas dan Sistem Informasi ULM Yusuf Azis melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Prestasi mahasiswa ULM di program MSIB capai tingkat nasional
Yusuf menjelaskan poin dari tema yang diangkat yaitu maju berarti mengharapkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian inovatif berarti sebuah keterbaruan atau sesuatu yang belum ada dari sebelumnya.
Sedangkan inklusif berarti memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain.
"Sehingga tiga poin ini menjadi sebuah dasar bagi peserta kelak di tempat penugasan mewujudkan program kerja," jelasnya.
Yusuf berharap mahasiswa sebagai agen perubahan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di jenjang SD dan SMP khususnya di bidang literasi dan numerasi.
Baca juga: YABN bina 166 mahasiswa ULM penerima beasiswa IBFL
Dia menyebut permasalahan yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia adalah rendahnya indeks literasi dan indeks numerasi.
Bahkan indeks literasi menurut data didapat berada di 0,001 persen yang artinya dari 1.000 orang hanya satu orang yang gemar membaca.
"Jadi mahasiswa tidak semata-mata hanya untuk mengajar melainkan menjadi mitra guru dalam mewujudkan pembelajaran inovatif guna memacu siswa gemar membaca, menulis, berbicara dan berhitung," ucapnya.
Diketahui, Kampus Mengajar adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus selama satu semester guna melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan di sekolah yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran.
Baca juga: Majelis Pembimbing dan Pembina Pramuka ULM dilantik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024