Sebanyak 12 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mengikuti penilaian tingkat kabupaten yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa setempat
Kepala DPMD Kabupaten Tabalong Erwan Mardani mengatakan pihaknya telah melakukan penilaian BUMDes Anugerah Desa Solan, Kecamatan Jaro dan Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak.
Baca juga: DPRD Kalsel: BUMDes berperan majukan potensi lokal
"Ada 12 BUMDes yang mengikuti penilaian dalam lomba tingkat kabupaten dengan harapan bisa memotivasi BUMDes lainnya untuk bisa terus berkembang," jelas Erwan di Tabalong, Sabtu.
Dia mengatakan selain itu penilaian ini mampu meningkatkan semangat pemerintah desa untuk mendirikan BUMDes yang baik dan sukses mengingat masih banyak badan usaha milik desa yang 'mati suri'.
Jadwal penilaian ditargetkan hingga Minggu kedua Februari 2024 dengan paramater penilaian mencakup administrasi, mulai dari kepengurusan, kelembagaan, modal awal, keuntungan dan jenis usaha yang dijalankan BUMDes.
Erwan berharap BUMDes yang dijalankan bisa memberikan pemasukan dan keuntungan bagi desa karena itu harus dipilih jenis usaha yang potensial dikembangkan di desa masing-masing.
Baca juga: DPRD Kalsel gencar sosialisasikan BUMDes
"Seperti BUMDes di Desa Solan Kecamatan Jaro yang berdekatan dengan IKN tentunya harus dikembangkan dengan baik sekaligus penambahan fasilitas dan jenis usahanya," tambah Erwan.
Berdasarkan data DPMD Kabupaten Tabalong tercatat sebanyak 110 BUMDes yang masih aktif dan 11 lainnya belum beroperasi.
Pada penilaian 2023 lalu terpilih BUMDes Masda Mandiri dari Desa Masingai II Kecamatan Upau meraih predikat terbaik diikuti BUMDes Berkah Bersama Maburai Kecamatan Murung dan BUMDes Maju Makmur Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya sebagai juara kedua dan ketiga.
Baca juga: BUMDes diharapkan jadi tulang punggung perekonomian desa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala DPMD Kabupaten Tabalong Erwan Mardani mengatakan pihaknya telah melakukan penilaian BUMDes Anugerah Desa Solan, Kecamatan Jaro dan Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak.
Baca juga: DPRD Kalsel: BUMDes berperan majukan potensi lokal
"Ada 12 BUMDes yang mengikuti penilaian dalam lomba tingkat kabupaten dengan harapan bisa memotivasi BUMDes lainnya untuk bisa terus berkembang," jelas Erwan di Tabalong, Sabtu.
Dia mengatakan selain itu penilaian ini mampu meningkatkan semangat pemerintah desa untuk mendirikan BUMDes yang baik dan sukses mengingat masih banyak badan usaha milik desa yang 'mati suri'.
Jadwal penilaian ditargetkan hingga Minggu kedua Februari 2024 dengan paramater penilaian mencakup administrasi, mulai dari kepengurusan, kelembagaan, modal awal, keuntungan dan jenis usaha yang dijalankan BUMDes.
Erwan berharap BUMDes yang dijalankan bisa memberikan pemasukan dan keuntungan bagi desa karena itu harus dipilih jenis usaha yang potensial dikembangkan di desa masing-masing.
Baca juga: DPRD Kalsel gencar sosialisasikan BUMDes
"Seperti BUMDes di Desa Solan Kecamatan Jaro yang berdekatan dengan IKN tentunya harus dikembangkan dengan baik sekaligus penambahan fasilitas dan jenis usahanya," tambah Erwan.
Berdasarkan data DPMD Kabupaten Tabalong tercatat sebanyak 110 BUMDes yang masih aktif dan 11 lainnya belum beroperasi.
Pada penilaian 2023 lalu terpilih BUMDes Masda Mandiri dari Desa Masingai II Kecamatan Upau meraih predikat terbaik diikuti BUMDes Berkah Bersama Maburai Kecamatan Murung dan BUMDes Maju Makmur Desa Mangkupum Kecamatan Muara Uya sebagai juara kedua dan ketiga.
Baca juga: BUMDes diharapkan jadi tulang punggung perekonomian desa
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024