Pemerintah Kota Banjarmasin Kalimantan Provinsi Selatan menggaet pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner lokal untuk memenuhi kebutuhan gizi anak terkait penanganan stunting.
Baca juga: Banjarmasin audit data guna turunkan kasus stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor di Banjarmasin, Selasa, mengatakan program makan siang bergizi bagi anak stunting dilakukan secara intensif bagi anak yang terdeteksi mengalami stunting atau gagal tumbuh.
Baca juga: Mahasiswa KKN UNISKA Banjarmasin turun ke desa ikut sosialisasi stunting
Baca juga: Mahasiswa KKN UNISKA Banjarmasin turun ke desa ikut sosialisasi stunting
Sebagaimana di Kelurahan Alalak Utara kata Arifin, pihak kelurahan setempat melakukan kerja sama dengan UMKM kuliner lokal untuk memberikan makan gratis bagi anak terdeteksi stunting.
Bahkan Arifin meninjau langsung kegiatan makan gratis anak-anak terdeteksi stunting tersebut di Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin Utara.
"Kita berterima kasih kepada UMKM kuliner lokal yang mendukung penanganan kasus stunting ini," katanya.
Awalnya, kata Arifin Noor, anak terdeteksi stunting di Kelurahan Alalak Utara ini sebanyak 26 orang, namun dengan upaya yang maksimal untuk menangani gizi anak hingga kini turun sisa 13 orang.
"Jadi hampir 50 persen turunnya. Mudah-mudahan asupan ini jadi langkah pasti kita menuju zero stunting Kota Banjarmasin, doakan saja," katanya.
Dia menambahkan Lurah Alalak Utara Endang A Noorbah bekerja sama dengan UMKM kuliner lokal turut mendukung ketersediaan keseimbangan menu yang sehat dan bergizi bagi anak yang terdeteksi stunting di daerahnya.
"Aksi ini berjalan dua kali seminggu sebanyak dua kotak makanan yang diterima, termasuk buah, sayur-sayuran serta susu untuk anak," katanya.
"Semoga kerja sama ini bisa diimplementasikan juga di kelurahan-kelurahan lain," kata Arifin.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kasus stunting di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan sebelumnya sekitar 27,8 persen hingga bisa turun menjadi 22,4 persen pada 2022.
Baca juga: Banjarmasin audit data guna turunkan kasus stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024