Mahasiswa yang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (UNISKA MAB) Banjarmasin, Kalimantan Selatan turun ke desa untuk ikut mensosialisasikan masalah stunting.
 
Diantaranya mahasiswa kelompok 26 KKN UNISKA Banjarmasin yang turun di Desa Handil Birayang Atas, Kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut untuk melaksanakan sosialisasi masalah penyakit gagal tumbuh pada anak tersebut.

Baca juga: Pj Bupati HSS lepas 297 mahasiswa KKN STAI Darul Ulum Kandangan
 
Menurut Dosen Pendamping Lapangan Mahasiswa KKN UNISKA Banjarmasin M Qoshid Al Hadi di Banjarmasin, Jumat, kegiatan dilaksanakan pada 25 Januari 2024 di Posyandu Desa Birayang Atas dengan mengundang warga setempat, disertai pemberian bubur kacang hijau serta susu UHT.
 
Kegiatan sosialisasi bertajuk "Cerdas parenting, anak bebas stunting menuju generasi cerdas" tersebut, kata dia, sebagai upaya kampusnya dan para mahasiswa ikut mencegah dan menurunkan kasus stunting di provinsi ini.
 
Sebagaimana diketahui, dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) kasus stunting di Kalsel menurun dari 30 persen pada 2021 menjadi 24,6 persen pada 2022, di mana target nasional pada 2024 ini bisa turun hingga tinggal 14 persen saja lagi.
 
M Qoshid menyampaikan, bahwa program kerja mahasiswa KKN kelompok 26 ini telah sesuai dengan tema KKN kampusnya tahun ini, yaitu "Sinergitas UNISKA bersama masyarakat cegah stunting menuju generasi unggul".
 
Dijelaskan dia, tema tersebut menitipkan semangat kepada mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat guna memberikan dampak positif di masa akan datang.
 
Sebagaimana dampak positif yang dilaksanakan mereka pada kegiatan KKN di Desa Birayang Atas tersebut dengan mengedukasi masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk bisa mencegah anak mereka terkena stunting.
 
Karenanya, kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara aktif, tanya jawab, sebagai ditanyakan bagaimana mencegah masalah tinggi badan pada anak, apa yang harus dikonsumsi agar masalah tinggi badan tersebut dapat dicegah.

Baca juga: ULM tugaskan 273 mahasiswa KKN di 16 desa di Kotabaru
 
Dijelaskan salah satu mahasiswa KKN UNISKA yang bernama Isma, bahwa orang tua harus memberikan makanan kepada anaknya yang sehat dan bergizi seperti buah, sayur, protein, susu dan telur untuk masalah telur minimal 1 hari 1 telur.
 
"Untuk masalah telurnya alangkah baiknya direbus dikarenakan merebus telur lebih bermanfaat dari pada digoreng, dikarenakan telur rebus memiliki kandungan protein, vitamin B7 dan vitamin A," tutur Isma.
 
kegiatan sosialisasi ini harapannya dapat memberikan pengetahuan mengenai stunting kepada warga Desa Handil Birayang Atas di Tanah Laut sehingga angka anak yang terkena stunting bisa menurun signifikan di provinsi ini.
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024