Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tanah Laut, Kalimantan Selatan Rudi Ismanto mengatakan,  pelatihan Penilai Objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebagai upaya optimalisasi pungutan objek-objek pajak di daerah tersebut.

“Kami berharap, pelatihan ini dapat memberikan pemahaman baru bagi para peserta tentang bagaimana seharusnya menentukan nilai terhadap objek pajak,” ucap Kepala Bapenda Tanah Laut Rudi Ismanto, Senin.

Dia berharap, dari kegiatan tersebut  berdampak terhadap peningkatan potensi pendapatan asli daerah (PAD). 

Mengingat, sebut dia, sejak kebijakan terhadap pungutan PBB-P2 menjadi kewenangan pemerintah daerah (pemda) pada 2013 sampai saat ini, masih banyak potensi PAD dari PBB-P2 belum optimal dipungut.

“Kendalanya mulai dari data tidak valid hingga tidak adanya pembaruan terhadap Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)," terangnya.  

Padahal, ungkap dia, tiap tahun terus mengalami peningkatan. 

"Pelatihan ini benar-benar sangat dibutuhkan,” tandasnya.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) H Hairul Rijal menyebutkan, pajak memang masih menjadi sumber pendapatan yang diandalkan sampai saat ini.

“Pembiayaan pajak ini untuk pembangunan, infrastuktur, pelayanan kesehatan dan lainnya,” ucapnya. 

Pelatihan berlangsung selama lima hari tersebut menghadirkan narasumber langsung dari PKN STAN dan Widyaiswara Utama Balai Diklat Pajak.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023