Tim Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bekerja sama dengan PT. Bridgestone Kalimantan Plantation (BSKP) menanam kembali (reboisasi) hutan seluas 100 hektare secara bertahap di kawasan hutan lindung Desa Martadah, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

"Ini proyek penghijauan kembali atau reboisasi dalam jangka tahun 2023 hingga 2031," kata Wakil Rektor ULM Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Humas Yusuf Azis di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Sabtu.

Baca juga: Pemprov Kalsel diminta segera programkan reboisasi hutan mangrove

Tahun ini penanaman dimulai pada lahan hutan seluas 20 hektare, kemudian dilaksanakan penanaman seluas 80 hektar pada tahun selanjutnya.

Apabila proyek ini berhasil maka target penghijauan akan diperluas hingga 300 hektare secara berkelanjutan sampai 2031.

Yusuf mengungkapkan reboisasi juga menggunakan skema hutan kemasyarakatan dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sri Rezeki.

Dengan skema hutan kemasyarakatan, diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi kepada kehidupan masyarakat sekitar, peningkatan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan dan juga perubahan kultur masyarakat menjadi peduli lingkungan dan kehutanan.

Baca juga: Polresta Banjarmasin tanam 3.500 bibit pohon untuk penghijauan

"Proyek penghijauan ini juga akan menggunakan skema agroferstry, yaitu nantinya tanaman karet yang merupakan produk tanaman utama dari Bridgestone akan dipadu dengan tanaman hutan maupun tanaman buah," jelas Yusuf didampingi Dekan Fakultas Kehutanan ULM Prof Kissinger.

Diketahui, kegiatan "reforestation" atau yang disebut dengan penghijauan merupakan suatu bentuk pengendalian lahan kritis yang merujuk pada upaya untuk menanam kembali pohon atau menghutankan kembali.

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk perbaikan lingkungan, pemulihan ekosistem ataupun ekologi dan peningkatan pendapatan masyarakat.

Baca juga: Polda Kalsel tanam 41 ribu bibit pohon dukung penghijauan

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023