Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, mempresentasikan objek wisata Kampung Sasirngan berupa susur sungai di daerah itu ke Provinsi Bali sehingga semakin dikenal masyarakat luas.

"Kita memperoleh undangan dari Bank Negara Indonesia (BNI) 46 untuk mempresentasikan objek wisata susur sungai Kota Banjarmasin ini," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin Mohammad Khuzaimi di Banjarmasin, Jumat.

Dia mengharapkan dengan presentasi tersebut keberadaan wisata susur sungai Kota Banjarmasin semakin dikenal masyarakat di belahan dunia lain.

Dijelaskan Kampung Sasirangan yang terletak di Kelurahan Seberang Mesjid, Kota Banjarmasin belakangan ini memang terus dibenahi oleh komunitas maupun pemkot setempat.

Kampung Sasirangan menjadi perhatian lembaga perbankan, yakni BNI, dengan memberikan dukungan terhadap pengembangan wisata di kawasan itu sehingga wilayah setempat juga disebut sebagai Kampung BNI Sasirangan.

Komunitas Masyarakat Peduli Sungai (Melingai) sudah beberapa kali membersihkan kawasan itu dari segala kotoran agar menjadi objek wisata yang menarik.

Terlebih, katanya, setelah pihak Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dari Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik terlibat mempercantik kawasan tersebut, sehingga keadaan sekarang kian menarik.

Sejumlah rumah lanting (rumah terapung) dan rumah bantaran sungai kini diberi warna warni menggunakan cat.

"Sehingga jika wisatawan menyusuri sungai melewati kawasan tersebut, terlihat indah," kata Khuzaimi.

Melihat kondisi demikian, katanya, wajar jika lokasi itu bagian dari destinasi wisata Banjarmasin yang terus dibenahi agar lebih menarik.

Dalam pengembangannya, lokasi itu akan dibangun dermaga apung untuk memudahkan angkutan sungai, seperti kelotok ditambatkan di kawasan setempat, saat membawa wisatawan.

Selain itu, akan ada pusat kuliner, pusat cenderamata, penataan kampung pusaka, rumah tinggal wisata, dan fasilitas lainnya.

"Termasuk akan dibangun perahu lanting sebagai laboratorium komunitas Melingai, sekaligus sebagai upaya pelestarian perahu tambangan," katanya./f

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Asmuni Kadri


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016