Agustina tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia ketika bercerita mendapatkan bantuan makanan tambahan bagi anaknya. 

Warga Desa Batilap Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah ini menjadi salah satu penerima manfaat program percepatan penurunan stunting dari PT Adaro Indonesia melalui program "Adaro Nyalakan Raga" Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).

Baca juga: Asa Adaro percepat turunkan stunting di Bantaran Sungai Barito

Tak hanya menerima bantuan makanan tambahan, Agustina pun mengaku jadi lebih memahami soal pencegahan stunting.

Ia menjadi mengetahui makanan untuk anak jangan asal banyak nasi tapi harus diimbangi dengan sayur, buah dan lauk. 

"Terima kasih kepada Adaro yang sudah memberi bantuan dan mengedukasi kami tentang pencegahan stunting pada anak, saya jadi memahami cara pencegahan stunting," kata Agustina yang juga menjadi kader stunting di Desa Batilap.

Hal senada juga dilontarkan bidan Desa Batilap Elfriska Sinabariba, kehadiran tim percepatan penurunan stunting Adaro sangat membantu para penerima manfaat.

Baca juga: Adaro-Polanka intervensi menyeluruh tekan stunting di Balangan

"Ini bantuan yang kedua kalinya di Desa Batilap dengan sasaran 31 balita dan satu ibu hamil KEK (Kurang Energi kronis)," jelasnya.

Program percepatan penurunan stunting dari Adaro ini menyasar pada delapan desa yang ada di Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan dengan total target 173 balita dan empat ibu hamil KEK. 

CSR Department Head PT Adaro Energy Indonesia Zuraida Murdia Hamdie mengatakan percepatan penurunan stunting harus dilakukan dengan tepat sasaran dan terfokus kepada isu utama yang menjadi kendala bagi masyarakat.

Baca juga: Adaro bekali kader Posyandu tangani stunting
 
Tim percepatan penurunan stunting PT Adaro Indonesia bersama penerima manfaat di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah pada beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-YABN)

"Intervensi spesifik dan sensitif harus berjalan bersamaan," ucap Zuraida yang juga Ketua Yayasan Adaro Bangun Negeri.

Fokus sasaran program percepatan penurunan stunting yang dilakukan Adaro melalui program Adaro Nyalakan Raga, Yayasan Adaro Bangun Negeri adalah balita berisiko stunting yang memerlukan penanganan segera dan ibu hamil dengan kondisi KEK. 

Jika pemberian makanan bergizi sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan dan perkembangan anak, namun aspek seperti PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) juga harus menjadi kebiasaan agar faktor risiko infeksi dan penyakit dapat dihindari. Untuk mewujudkan ini semua perlu perubahan pola pikir dan perilaku. 

“Kami bangga sekali terhadap para tenaga kesehatan dan kader di lapangan yang membuat seluruh proses ini dapat terjadi,” tambahnya.

Baca juga: Adaro group gelar pelatihan bantu tekan stunting di Balangan

Dengan kompleksitas masalah stunting, kolaborasi dengan pihak-pihak yang tepat sangatlah penting. Tidak hanya dengan pemerintah daerah, namun pemerintah desa Adaro juga menerapkan kolaborasi pentahelix (konsep multi pihak) yang melibatkan perguruan tinggi, lembaga masyarakat, serta media.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023