Adaro kembali melakukan kolabarosi dengan Politeknik Unggulan Kalimantan (Polanka) Banjarmasin dalam kegiatan Launching Matcing Fund Kedaireka 2023 untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Kedaireka Matching Fund adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.
Baca juga: Adaro PAUD Berkarakter Cetak Generasi Muda Kuat dan Inovatif
Section Head CSR PT Adaro Indonesia Firmansyah di Paringin, Senin, mengatakan kemitraan di tahun kedua ini intervensi penanganan stunting lebih menyeluruh.
"Selain pendekatan tumbuh kembang anak penanganan stunting, Adaro bersama Politeknik Unggulan Kalimantan Banjarmasin juga berupa pendampingan serta intervensi yang lebih spesifik dan sensitif lagi," jelas Firmansyah usai menghadiri launching kegiatan Kedaireka Matching Fund di Paringin.
Intervensi yang dilakukan secara komperhensif tentunya sesuai arahan Dinas Kesehatan setempat maupun Pemerintah Pusat dengan target penurunan stunting sebesar 14 persen.
Termasuk pemberian makanan tambahan, pendampingan pola asuh, pola makan hingga sanitasi melalui dukungan dana matching fund dengan total Rp 2,8 miliar.
Firmansyah juga menambahkan tahun ini penanganan stunting di Kabupaten Balangan lebih spesial dengan adanya pendampingan kader dalam rangka implementasi program Kedaireka Matching Fund Politeknik Unggulan Kalimantan dan Yayasan Adaro Bangun Negeri.
Baca juga: Adaro Mineral Indonesia Bekali Mahasiswa Pendidikan Karakter
Sebanyak 84 kader desa, tujuh Fasilitator Kecamatan, sembilan Kepala Puskesmas, tujuh camat dan 40 Kepala Desa mengikuti kegiatan akselerasi eliminasi stunting melalui pendampingan tumbuh kembang balita dan sistem informasi digital 4.0.
Melalui kegiatan ini Direktur Polanka, Husin mengharapkan para kader atau pihak yang terlibat bisa mendeteksi atau menilai masalah anak stunting.
"Kita ingin mengingatkan kembali dan menambahkan pengetahuan para kader dalam menstimulus tumbuh kembang anak," jelas Husin.
Selama kegiatan peserta dibekali soal komunikasi profesional, skrining pertumbuhan, penanganan baby massage hingga sistem informasi kesehatan.
Untuk mendukung kegiatan skrining dan intervensi kegiatan Kedaireka Matching Fund 2023 diberikan prototipe atau produk kepada 40 desa sasaran.
Diantaranya handuk, baby oil, boneka karakter kecil, mainan, manik-manik, bola warna-warni, botol kecil dan timbangan digital.
Prototipe ini diserahkan secara simbolis kepada perwakilan kader dan fasilitator kecamatan oleh Section Head CSR PT Adaro Indonesia Firmansyah, Direktur Polanka Husin dan perwakilan YABN Jessica.(Adv)
Baca juga: Melalui Jalur Sungai, Adaro hidupkan hati berbagi di desa terluar Kabupaten Banjar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Kedaireka Matching Fund adalah program pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang merupakan program penguatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan mitra, agar menghasilkan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan nyata di lapangan atau terhadap implementasi kebijakan strategis nasional.
Baca juga: Adaro PAUD Berkarakter Cetak Generasi Muda Kuat dan Inovatif
Section Head CSR PT Adaro Indonesia Firmansyah di Paringin, Senin, mengatakan kemitraan di tahun kedua ini intervensi penanganan stunting lebih menyeluruh.
"Selain pendekatan tumbuh kembang anak penanganan stunting, Adaro bersama Politeknik Unggulan Kalimantan Banjarmasin juga berupa pendampingan serta intervensi yang lebih spesifik dan sensitif lagi," jelas Firmansyah usai menghadiri launching kegiatan Kedaireka Matching Fund di Paringin.
Intervensi yang dilakukan secara komperhensif tentunya sesuai arahan Dinas Kesehatan setempat maupun Pemerintah Pusat dengan target penurunan stunting sebesar 14 persen.
Termasuk pemberian makanan tambahan, pendampingan pola asuh, pola makan hingga sanitasi melalui dukungan dana matching fund dengan total Rp 2,8 miliar.
Firmansyah juga menambahkan tahun ini penanganan stunting di Kabupaten Balangan lebih spesial dengan adanya pendampingan kader dalam rangka implementasi program Kedaireka Matching Fund Politeknik Unggulan Kalimantan dan Yayasan Adaro Bangun Negeri.
Baca juga: Adaro Mineral Indonesia Bekali Mahasiswa Pendidikan Karakter
Sebanyak 84 kader desa, tujuh Fasilitator Kecamatan, sembilan Kepala Puskesmas, tujuh camat dan 40 Kepala Desa mengikuti kegiatan akselerasi eliminasi stunting melalui pendampingan tumbuh kembang balita dan sistem informasi digital 4.0.
Melalui kegiatan ini Direktur Polanka, Husin mengharapkan para kader atau pihak yang terlibat bisa mendeteksi atau menilai masalah anak stunting.
"Kita ingin mengingatkan kembali dan menambahkan pengetahuan para kader dalam menstimulus tumbuh kembang anak," jelas Husin.
Selama kegiatan peserta dibekali soal komunikasi profesional, skrining pertumbuhan, penanganan baby massage hingga sistem informasi kesehatan.
Untuk mendukung kegiatan skrining dan intervensi kegiatan Kedaireka Matching Fund 2023 diberikan prototipe atau produk kepada 40 desa sasaran.
Diantaranya handuk, baby oil, boneka karakter kecil, mainan, manik-manik, bola warna-warni, botol kecil dan timbangan digital.
Prototipe ini diserahkan secara simbolis kepada perwakilan kader dan fasilitator kecamatan oleh Section Head CSR PT Adaro Indonesia Firmansyah, Direktur Polanka Husin dan perwakilan YABN Jessica.(Adv)
Baca juga: Melalui Jalur Sungai, Adaro hidupkan hati berbagi di desa terluar Kabupaten Banjar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023