Petani di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan menyebutkan musim kemarau menjadi berkah karena bisa menanam dan memanen padi sebanyak dua kali di lahan rawa selama 2023.
“Kami sangat bersyukur yang mana biasanya hanya sekali dalam setahun namun tahun ini kita sudah dua kali panen, lahan rawa dangkal yang biasanya tergenang air kini menjadi kering dan subur,” kata salah satu petani penggarap pertanian rawa Awi di Desa Sungai Durait Hulu, Kecamatan Babirik, Kabupaten HSU, Jumat.
Baca juga: Petani ikut aturan pemerintah soal penetapan harga gabah dan beras
Di lahan rawa, Awi menuturkan para petani di Desa Sungai Durait Hulu dapat menanam padi varietas Mekongga yang sangat cocok untuk lahan rawa lebak.
Selain Desa Sungai Durait Hulu, petani di Desa Hambuku Pasar Kecamatan Sungai Pandan tidak hanya menanam padi, namun menanam terong dan labu dan sudah panen bahkan mendapat hasil yang memuaskan.
Salah satu penyuluh pertanian Dinas Pertanian Kabupaten HSU Ikak mengungkapkan fenomena panen dua kali setahun ini hanya terjadi saat kemarau panjang dan terakhir terjadi 2015 silam.
Baca juga: Dinas Pertanian antisipasi ancaman gagal panen
“Jadi kemarau panjang ini menjadi berkah tersendiri untuk HSU, yang didominasi lahan pertanian rawa,” ungkap Ikak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian HSU Masrai menyebutkan lahan rawa lebak yang mencapai 89 persen dari luas lahan pertanian di HSU berkontribusi besar sebagai penyangga produksi beras di Kalimantan Selatan, karena karakter lahan rawa lebak bisa memproduksi padi saat hujan maupun kemarau.
Masrai mengajak seluruh pihak termasuk sektor swasta dan masyarakat umum untuk bersatu dan berkolaborasi memajukan sektor pertanian di HSU.
“Bahkan saat tipe lahan lainnya seperti irigasi dan tadah hujan tidak bisa berproduksi optimal akibat kekurangan air di musim kemarau, pada lahan rawa lebak sudah membuktikan sebagai penyangga produksi beras saat kemarau,” tutur Masrai
Baca juga: Petani HSU terima ganti rugi dari asuransi setelah gagal panen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
“Kami sangat bersyukur yang mana biasanya hanya sekali dalam setahun namun tahun ini kita sudah dua kali panen, lahan rawa dangkal yang biasanya tergenang air kini menjadi kering dan subur,” kata salah satu petani penggarap pertanian rawa Awi di Desa Sungai Durait Hulu, Kecamatan Babirik, Kabupaten HSU, Jumat.
Baca juga: Petani ikut aturan pemerintah soal penetapan harga gabah dan beras
Di lahan rawa, Awi menuturkan para petani di Desa Sungai Durait Hulu dapat menanam padi varietas Mekongga yang sangat cocok untuk lahan rawa lebak.
Selain Desa Sungai Durait Hulu, petani di Desa Hambuku Pasar Kecamatan Sungai Pandan tidak hanya menanam padi, namun menanam terong dan labu dan sudah panen bahkan mendapat hasil yang memuaskan.
Salah satu penyuluh pertanian Dinas Pertanian Kabupaten HSU Ikak mengungkapkan fenomena panen dua kali setahun ini hanya terjadi saat kemarau panjang dan terakhir terjadi 2015 silam.
Baca juga: Dinas Pertanian antisipasi ancaman gagal panen
“Jadi kemarau panjang ini menjadi berkah tersendiri untuk HSU, yang didominasi lahan pertanian rawa,” ungkap Ikak.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian HSU Masrai menyebutkan lahan rawa lebak yang mencapai 89 persen dari luas lahan pertanian di HSU berkontribusi besar sebagai penyangga produksi beras di Kalimantan Selatan, karena karakter lahan rawa lebak bisa memproduksi padi saat hujan maupun kemarau.
Masrai mengajak seluruh pihak termasuk sektor swasta dan masyarakat umum untuk bersatu dan berkolaborasi memajukan sektor pertanian di HSU.
“Bahkan saat tipe lahan lainnya seperti irigasi dan tadah hujan tidak bisa berproduksi optimal akibat kekurangan air di musim kemarau, pada lahan rawa lebak sudah membuktikan sebagai penyangga produksi beras saat kemarau,” tutur Masrai
Baca juga: Petani HSU terima ganti rugi dari asuransi setelah gagal panen
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023