Pemerintah Kabupaten  Tabalong, Kalimantan Selatan  menerima dana insentif fiskal 2023 periode kedua dari Kementerian Keuangan RI sebesar Rp9,2 karena berhasil mengendalikan inflasi daerah.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tabalong, Husin Ansari mengatakan angka inflasi di 'Bumi Saraba Kawa' ini masuk 10 besar terendah nasional.

Baca juga: RUU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah guna perkuat fiskal daerah

"Inflasi di Tabalong secara year on year saat ini masuk 10 besar terendah se-Indonesia yakni 2,76 persen pada Agustus 2203," jelas Husin di Tabalong Selasa.

Soal besaran insentif fiskal mengacu  keputusan Menteri Keuangan RI 336 tahun 2023 tentang rincian alokasi insentif fiskal terkait pengendalian inflasi 2023.

Husin menambahkan  program penanganan inflasi yang dilaksanakan yakni menggelar pasar murah hingga penguatan sektor pertanian dari hulu dan hilir.

"Jika ada kenaikan harga kita melakukan subsidi dan memberikan bantuan bibit,  pupuk hingga pembukaan lahan," tambahnya.

Untuk realisasi dana  insentif tambah Husin pihaknya telah  mengajukan usulan untuk program penanganan inflasi .

Baca juga: Bank-bank sentral global bersiap menghadapi risiko inflasi lebih tinggi

Salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar  di  Indonesia termasuk di Kabupaten Tabalong pada  Agustus 2023 yakni  beras.

Berdasarkan data BPS pusat pada  Agustus 2023, beras memberikan andil inflasi terbesar  yaitu 0,05 persen, dan secara kumulatif pada  Agustus 2023, berdasarkan Year to Date, beras mengalami inflasi sebesar 7,99 persen
 

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023