Forum Peduli Muallaf Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw bersama muallaf di Pegunungan Meratus.
Ahmad Zulfadhli dari Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) HST dari Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin) ibukota kabupaten tersebut, Kamis menerangkan, gelar maulid itu salah satu rangkaian syiar Islam.
Menurut Zulfadhli, saudara atau mereka dari komunitas masyarakat terasing atau Suku Dayak yang sebenarnya menganut kepercayaan nenek moyang perlu sentuhan-sentuhan pendekatan.
"Apalagi mereka masih tergolong baru memeluk agama Islam, sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang humanis atau bisa menarik perhatian," ujar Fadhli.
Menurut dia, gelar maulid bersama muallaf pedalaman Meratus salah satu bentuk pendekatan humanis agar tidak terlalu merasa asing dengan agama yang mereka peluk.
"Melalui pendekatan yang humanis itu pula, kita harapkan secara perlahan atau berangsur-angsur mereka meninggalkan kepercayaan nenek moyang yang tidak sesuai tuntunan Islam," lanjut Zulfadhli.
Ia menambahkan , gelar maulid bersama muallaf Meratus pada empat tempat yaitu Mushalla Ar Raudah Desa Datar Aja Kecamatan Batang Alai Selatan.
Selain itu, di Mesjid Nurul Jannah Papagaran Desa Patikalain, Mesjid Al Ikhlas Desa Haruyan Dayak Rt1 dan Langgar (surau) Ar Raudhah Desa Haruyan Dayak Rt2, kesemuanya wilayah Kecamatan Hantakan.
Peringatan maulid bersama muallaf Pegunungan Meratus tersebut, insya Allah 15 Rabi'ul Awal atau bertepatan 30 September 2023, demikian Zulfadhli.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ahmad Zulfadhli dari Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) HST dari Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin) ibukota kabupaten tersebut, Kamis menerangkan, gelar maulid itu salah satu rangkaian syiar Islam.
Menurut Zulfadhli, saudara atau mereka dari komunitas masyarakat terasing atau Suku Dayak yang sebenarnya menganut kepercayaan nenek moyang perlu sentuhan-sentuhan pendekatan.
"Apalagi mereka masih tergolong baru memeluk agama Islam, sehingga perlu pendekatan-pendekatan yang humanis atau bisa menarik perhatian," ujar Fadhli.
Menurut dia, gelar maulid bersama muallaf pedalaman Meratus salah satu bentuk pendekatan humanis agar tidak terlalu merasa asing dengan agama yang mereka peluk.
"Melalui pendekatan yang humanis itu pula, kita harapkan secara perlahan atau berangsur-angsur mereka meninggalkan kepercayaan nenek moyang yang tidak sesuai tuntunan Islam," lanjut Zulfadhli.
Ia menambahkan , gelar maulid bersama muallaf Meratus pada empat tempat yaitu Mushalla Ar Raudah Desa Datar Aja Kecamatan Batang Alai Selatan.
Selain itu, di Mesjid Nurul Jannah Papagaran Desa Patikalain, Mesjid Al Ikhlas Desa Haruyan Dayak Rt1 dan Langgar (surau) Ar Raudhah Desa Haruyan Dayak Rt2, kesemuanya wilayah Kecamatan Hantakan.
Peringatan maulid bersama muallaf Pegunungan Meratus tersebut, insya Allah 15 Rabi'ul Awal atau bertepatan 30 September 2023, demikian Zulfadhli.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023