Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Hulu Sungai Selatan (HSS) Teddy Soetedjo menyampaikan untuk perbaikan jalan ambrol di ruas penghubung Desa Hulu Banyu dan Desa Ulang, Kecamatan Loksado akan dilakukan dengan dua penanganan.
"Penanganan tersebut baik penanganan sementara atau pun permanen, penanganan sementara kita telah berkoordinasi dengan kepala desa agar bisa membuat jalan alternatif memanfaatkan lahan masyarakat," ujarnya, dalam keterangan, di Kandangan, Rabu.
Dijelaskan dia, pembuatan jalan alternatif akan dilakukan setelah melakukan pembicaraan dengan kepala desa terkait ambrolnya jalan karena kerusakan yang terjadi, serta mengingat pentingnya akses penghubung bagi warga di dua desa tersebut.
Baca juga: Dinas PUTR HSS dan pemerintah desa berkoordinasi perbaiki jalan ambrol di Loksado
Pihaknya menginformasikan kerusakan jalan dipicu adanya beberapa titik longsor, dengan ketinggian longsor dari sekitar 15 hingga 20 meter.
"Sementara dalam penanganan permanen tentunya kita rencanakan bisa dilaksanakan di tahun 2024, dan dengan melihat ruas jalan yang ambrol tentu dalam memperkuat jalannya nantinya diperlukan penahan dari bahan beton," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, ruas jalan ambrol mengalami kerusakan sejak bulan April 2023, kerusakan terjadi karena dampak derasnya aliran sungai pada saat musim hujan, berakibat tanah di sekitar jalan tergerus dan jalan menjadi ambrol.
Baca juga: Kerusakan jalan Kalumpang-Margasari, Pemkab HSS bersurat ke Balai Jalan Nasional
Rencana penanganan sementara berkoordinasi dengan pemerintah desa, melalui pelebaran dengan pengerukan tanah gunung di sebelahnya, agar bisa dibuat jalan baru atau alternatif.
Perbaikan permanen belum bisa dilakukan mengingat saat ini pemerintah daerah sedang fokus perbaikan jembatan, di mana proses pembuatan jembatan gantung Desa Ulang, Loksado telah menyerap anggaran Rp950 juta dan pekerjaannya sedang berlangsung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
"Penanganan tersebut baik penanganan sementara atau pun permanen, penanganan sementara kita telah berkoordinasi dengan kepala desa agar bisa membuat jalan alternatif memanfaatkan lahan masyarakat," ujarnya, dalam keterangan, di Kandangan, Rabu.
Dijelaskan dia, pembuatan jalan alternatif akan dilakukan setelah melakukan pembicaraan dengan kepala desa terkait ambrolnya jalan karena kerusakan yang terjadi, serta mengingat pentingnya akses penghubung bagi warga di dua desa tersebut.
Baca juga: Dinas PUTR HSS dan pemerintah desa berkoordinasi perbaiki jalan ambrol di Loksado
Pihaknya menginformasikan kerusakan jalan dipicu adanya beberapa titik longsor, dengan ketinggian longsor dari sekitar 15 hingga 20 meter.
"Sementara dalam penanganan permanen tentunya kita rencanakan bisa dilaksanakan di tahun 2024, dan dengan melihat ruas jalan yang ambrol tentu dalam memperkuat jalannya nantinya diperlukan penahan dari bahan beton," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, ruas jalan ambrol mengalami kerusakan sejak bulan April 2023, kerusakan terjadi karena dampak derasnya aliran sungai pada saat musim hujan, berakibat tanah di sekitar jalan tergerus dan jalan menjadi ambrol.
Baca juga: Kerusakan jalan Kalumpang-Margasari, Pemkab HSS bersurat ke Balai Jalan Nasional
Rencana penanganan sementara berkoordinasi dengan pemerintah desa, melalui pelebaran dengan pengerukan tanah gunung di sebelahnya, agar bisa dibuat jalan baru atau alternatif.
Perbaikan permanen belum bisa dilakukan mengingat saat ini pemerintah daerah sedang fokus perbaikan jembatan, di mana proses pembuatan jembatan gantung Desa Ulang, Loksado telah menyerap anggaran Rp950 juta dan pekerjaannya sedang berlangsung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023