Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus berupaya meningkatkan penggunaan QRIS untuk menciptakan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Kalsel. Pesan itu mengemuka dari kegiatan Pekan QRIS Nasional: Pesta Rakyat Banua di Taman Siring Nol Kilometer, Banjarmasin, Minggu.
Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel Bimo Epyanto mengatakan perkembangan dunia digital adalah sebuah kepastian. Lebih lanjut, dunia digital telah mengubah pola transaksi masyarakat, baik individu maupun korporasi, serta mengubah tatanan bisnis konvensional, tidak terkecuali di sektor keuangan, perbankan maupun pemerintah.
“Untuk itu, BI Kalsel berkolaborasi dengan BPD Kalsel selenggarakan Pekan QRIS Nasional: Pesta Rakyat Banua untuk mendorong perkembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Bumi Banua,” tutur Bimo.
Bimo juga mengatakan, Pesta Rakyat Banua merupakan salah satu rangkaian Festival Antasari 2023 yang telah dibuka pada 13 Agustus 2023. Sebagai langkah awal untuk mengenal dan membiasakan diri menggunakan QRIS, pengunjung diwajibkan untuk bertransaksi menggunakan QRIS dengan biaya sebesar Rp78.
“Angka 78 merupakan bentuk peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia. Setelah bertransaksi, pengunjung dapat membeli berbagai produk UMKM menggunakan QRIS. Hal ini merupakan bentuk nyata penerapan teknologi digital sebagai langkah digitalisasi ekonomi di masyarakat,” ungkap Bimo.
Selain mendorong pembayaran digital, upaya pelestarian budaya Kalsel juga tidak luput dari perhatian dalam bentuk lomba permainan rakyat. Mulai dari balogo, bakiak, dan lari balok. Hal itu dilakukan dalam rangka memberikan pengalaman nyata bagaimana bertransaksi dengan QRIS yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
“Menyangkut aspek keamanan, BI Kalsel bersama industri keuangan selalu berupaya menjaga keamanan data masyarakat saat bertransaksi. Dalam konteks itu, BPD Kalsel memberikan edukasi perlindungan konsumen bagi masyarakat,” kata Bimo.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPD Kalsel Fachrudin mengapresiasi dan mendukung apa yang dilakukan BI Kalsel. Fahrudin mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan transaksi digital dengan memberikan inovasi dan layanan digital bagi nasabah.
“Pada kesempatan ini, kami juga menghadirkan sekitar 20 UMKM binaan BPD Kalsel yang telah tergabung dalam QRIS. UMKM itu terlibat dalam program flash sale dan shopping race, dengan tujuan meningkatkan transaksi QRIS sekaligus mendukung upaya pengembangan UMKM di Kalsel,” kata Fahrudin.
Fachrudin juga menegaskan BPD Kalsel berkomitmen mendorong berbagai kemudahan transaksi nontunai dengan menyediakan layanan melalui Mobile Banking Aksel Bank Kalsel, hingga bekerja sama dengan berbagai merchant agar layanan QRIS BPD Kalsel semakin mudah didapatkan masyarakat.
Pesta Rakyat Banua terpantau dihadiri oleh ribuan pengunjung. Sebagai penutup, disediakan pula hiburan rakyat yang disuguhkan oleh artis lokal Tommy Kaganangan dan Selfi Nafilah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalsel Bimo Epyanto mengatakan perkembangan dunia digital adalah sebuah kepastian. Lebih lanjut, dunia digital telah mengubah pola transaksi masyarakat, baik individu maupun korporasi, serta mengubah tatanan bisnis konvensional, tidak terkecuali di sektor keuangan, perbankan maupun pemerintah.
“Untuk itu, BI Kalsel berkolaborasi dengan BPD Kalsel selenggarakan Pekan QRIS Nasional: Pesta Rakyat Banua untuk mendorong perkembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital di Bumi Banua,” tutur Bimo.
Bimo juga mengatakan, Pesta Rakyat Banua merupakan salah satu rangkaian Festival Antasari 2023 yang telah dibuka pada 13 Agustus 2023. Sebagai langkah awal untuk mengenal dan membiasakan diri menggunakan QRIS, pengunjung diwajibkan untuk bertransaksi menggunakan QRIS dengan biaya sebesar Rp78.
“Angka 78 merupakan bentuk peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia. Setelah bertransaksi, pengunjung dapat membeli berbagai produk UMKM menggunakan QRIS. Hal ini merupakan bentuk nyata penerapan teknologi digital sebagai langkah digitalisasi ekonomi di masyarakat,” ungkap Bimo.
Selain mendorong pembayaran digital, upaya pelestarian budaya Kalsel juga tidak luput dari perhatian dalam bentuk lomba permainan rakyat. Mulai dari balogo, bakiak, dan lari balok. Hal itu dilakukan dalam rangka memberikan pengalaman nyata bagaimana bertransaksi dengan QRIS yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
“Menyangkut aspek keamanan, BI Kalsel bersama industri keuangan selalu berupaya menjaga keamanan data masyarakat saat bertransaksi. Dalam konteks itu, BPD Kalsel memberikan edukasi perlindungan konsumen bagi masyarakat,” kata Bimo.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPD Kalsel Fachrudin mengapresiasi dan mendukung apa yang dilakukan BI Kalsel. Fahrudin mengatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan transaksi digital dengan memberikan inovasi dan layanan digital bagi nasabah.
“Pada kesempatan ini, kami juga menghadirkan sekitar 20 UMKM binaan BPD Kalsel yang telah tergabung dalam QRIS. UMKM itu terlibat dalam program flash sale dan shopping race, dengan tujuan meningkatkan transaksi QRIS sekaligus mendukung upaya pengembangan UMKM di Kalsel,” kata Fahrudin.
Fachrudin juga menegaskan BPD Kalsel berkomitmen mendorong berbagai kemudahan transaksi nontunai dengan menyediakan layanan melalui Mobile Banking Aksel Bank Kalsel, hingga bekerja sama dengan berbagai merchant agar layanan QRIS BPD Kalsel semakin mudah didapatkan masyarakat.
Pesta Rakyat Banua terpantau dihadiri oleh ribuan pengunjung. Sebagai penutup, disediakan pula hiburan rakyat yang disuguhkan oleh artis lokal Tommy Kaganangan dan Selfi Nafilah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023