Wakil ketua DPRD Kotabaru Kalimantan Selatan Mugni As prihatin banyaknya lahan persawahan beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit di Desa Pembelacanan Kecamatan Kelumpang Selatan.

Pernyataan ini di ungkapkan Mugni seusai menghadiri panen padi sawah seluas 20 hektar yang di kembangkan oleh kelompok tani Maju Makmur.

Baca juga: Pembangunan embung Jaro dukung pengairan ribuan hektare sawah

"Kami berharap luasan persawahan yang ada bisa di pertahankan untuk menunjang pangan minimal di Kelumpang Selatan," kata Mugni di Kotabaru Kamis

Mugni menjelaskan,berbagai program Pemerintah Kabupaten Kotabaru dalam meningkatkan produksi padi terus dilakukan diantaranya peningkatan mutu intensifikasi (Agrobisnis padi sawah).

Dalam mendukung program kemandirian pangan nasional dan kedaulatan pangan berbasis agrobisnis.

"Program pemerintah terus di galakkan, namun di sisi lain luasan sawah berkurang." katanya

Ia menambahkan,kabupaten Kotabaru memiliki potensi pertanian sangat melimpah dan memiliki peranan penting dalam menciptakan kemandirian pangan serta meningkatkan perekonomian.

"Berdasarkan laporan ketua kelompok tani,dari program yang di canangkan 100 hektar oleh pemerintah di Kelumpang Selatan namun hanya 20 hektar yang terealisasi," ujarnya

Peningkatan produksi pertanian di bidang bahan pangan tentu akan memberikan kontribusi hingga membuat stabilitas harga komoditi pangan di Kabupaten Kotabaru dan bisa membantu pengendalian inflasi yang sedang terjadi.

Mugni berharap kepada Dinas Pertanian lebih aktif untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan pentingnya ketersediaan lahan persawahan sebagai sumber pangan di Kelumpang Selatan secara khusus dan Kotabaru pada umumnya.

Baca juga: Petani Desa Bumi Asih manfaatkan pematang sawah penuhi kebutuhan dapur
Wakil ketua DPRD Kotabaru Mugni As (empat dari kanan) pada saat menhadiri panen padi sawah di Desa Pembelacanan (ANTARA/HO-DPRD Kotabaru)

 
Ketua kelompok tani Maju Makmur Desa Pembelacanan Suli Sarwono mengatakan, padi sawah ini dengan luas sekitar 20 hektar yang mana seharusnya dengan luas 50 hektar namun tergerus kebun sawit sehingga hanya bisa digarap 20 hektar.

"Pada tahun 2023 ini ada peningkatan hasil panen padi sawah berkisar 8,4 ton di bandingkan dengan tahun lalu sekitar 8,4 ton.

Ia juga menyebutkan, para petani mengalami Kendala saat ini karena tidak adanya hand traktor sehingga menghambat para petani dalam menanam karena harus meminjam hand traktor dari pihak lain.

Suli berharap pemerintah daerah melalui program pertanian dapat memberikan bantuan peralatan pertanian yang di perlukan masyrakat agak mampu menggarap lahan yang masih belum di maksimalkan penggarapan nya untuk menjadi lahan persawahan.

Pewarta: Ahmad Nurahsin Q

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023