Dinas Perikanan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengembangkan program Kampung Gabus Haruan dengan melatih masyarakat membudidayakan ikan gabus guna menjaga populasi ikan lokal di Desa Asam Kecamatan Sungai Raya, Kalimantan Selatan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten HSS Saidinoor, di Kandangan, Ahad, mengatakan program tersebut juga melatih masyarakat agar mandiri secara berkelanjutan.

Baca juga: KKP : Langkah komprehensif dirumuskan perangi destructive fishing

“Mengapa kita memilih ikan gabus karena jenis ikan ini tidak hanya dapat mempengaruhi inflasi daerah, tetapi juga menjadi penyedia ikan berkualitas untuk bahan baku kebutuhan UMKM dan masyarakat," kata Saidnoor.

Selain itu, ikan gabus saat ini menjadi salah satu dari beberapa spesies ikan tangkapan yang rawan terdampak praktik penangkapan ikan yang merusak lingungan (desctruktive fishing) dan penangkapan ikan yang melanggar hukum (illegal fishing).

Ikan jenis ini tergolong ikan lokal yang populasinya sangat dipengaruhi oleh kondisi musim, cuaca, pasang surut air dan beberapa faktor alam lainnya.

"Maka dari itu kami memberikan solusi agar populasi ikan gabus haruan tetap terjaga, melalui inovasi ini bernama Kampung Gabus Haruan," ujarnya. 

Diketahui, harga ikan gabus mencapai harga Rp60 ribu per kilogram lebih tinggi dari harga daging ayam ras pada kisaran harga Rp40 ribuan per kilogram.

Baca juga: KKP dan Pemkab HSS sosialisasi pencegahan penangkapan ikan yang merusak

Salah satu pelaku UMKM Masli menyambut baik keberadaan Kampung Gabus Haruan, seperti beberapa warung makanan khas Kabupaten HSS Ketupat Kandangan yang menyediakan lauk berupa ikan gabus dan toman.
"Alhamdulillah untuk kami di Kandangan mendapatkan ikan gabung atau toman jadi mudah, harganya stabil, terjangkau atau tidak mahal benar," ucap salah satu pemilik warung Ketupat Kandangan, Masli.

Pembudidaya Ikan Sumber Pulau Besar Wahyudi mengaku mengambil benih dari Kampung Gabus Haruan dan mengembangkan program tersebut bersama Dinas Perikanan HSS.

Wahyudi mengambil benih ikan gabus kemudian ditebar ke alam bebas alam atau habitat asalnya dengan tujuan dapat melestarikan populasi perikanan di wilayah HSS.

Baca juga: Anakan ikan hasil operasi penertiban di HSS dilepaskan ke habitatnya

Duta Lingkungan HSS Lutfy Al Razieb mengungkapkan program inovasi dari Dinas Perikanan telah berdampak perubahan positif bagi wilayah perairan di Kabupaten HSS.

"Masyarakat kita sudah dengan mandiri untuk menjaga wilayah tempat tinggal mereka, termasuk melestarikan potensi perairan berupa ikan lokal, dan sangat jarang terjadi destructif fishing," ujarnya.

Hal senada disampaikan Duta Lingkungan Ahmad Zaini menambahkan Pemkab HSS telah menyediakan bibit-bibit ikan lokal, seperti ikan gabus untuk dilepas kembali ke perairan

“Program ini sangat bagus ada di Kabupaten HSS, agar populasi ikan lokal kita tetap terjaga dan tentunya juga lestari," tuturnya.

Baca juga: Bupati HSS canangkan Desa Asam sebagai Kampung Gabus Haruan

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023