Provinsi Kalimantan Selatan panen raya padi IP 200 melalui program uji coba tanam padi dua kali selama setahun di Kabupaten Tapin.
Menurut Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel Imam Subarkah di Banjarmasin, Selasa, terdapat 900 hektare lahan untuk uji adaptasi galur padi sawah atau tanam padi IP 200 di Kalsel.
Baca juga: Syukuran panen raya padi dan tanam perdana cabai
Pada uji coba pada ratusan hektare sawah untuk tanam padi IP 200 ini, Imam mengatakan sudah panen raya di Desa Andhika Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin.
"Panen padi uji coba ini akan berguna supaya mengetahui apakah bisa menghasilkan varietas yang unggul dan cocok di area Kalsel," ujarnya.
Harapannya, kata Imam, pelaksanaan ini dapat menghasilkan varietas padi yang unggul dengan beberapa kelebihan di antaranya produktivitas tinggi serta umur tanam padi lebih pendek.
Selain panen padi, pihaknya juga memberikan bantuan dari APBN dan APBD berupa sarana dan prasarana pertanian untuk petani di seluruh Kabupaten Tapin.
Baca juga: Sejumlah pertanian padi di Kalsel panen raya di tengah serangan tungro
“Dengan penanaman dan panen yang terus kita lakukan hingga saat ini, bisa menjadi bukti bahwa Kalsel masih menjadi lumbung pangan nasional serta bisa menjadi penyangga pangan bagi Ibu Kota Negara (IKN) di tahun 2024," ucap dia.
Sebagaimana diketahui, Kalsel memproduksi padi sekitar 1,1 juta ton per tahun.
Sebab luas lahan pertanian padi di Provinsi Kalsel yang tersebar pada 13 kabupaten/kota seluas 358.235 hektare.
Pada 2022, produksi padi Kalsel sempat menurun karena adanya serangan hama atau virus tungro hingga membuat padi kerdil, akhirnya banyak yang gagal panen.
Namun pada musim tanam 2023, terlihat tanaman padi di Kalsel sudah mulai membaik, hingga optimis bisa kembali panen raya.
Terlebih, ada inovasi baru berupa tanam padi IP 200 tersebut mulai dilakukan.
Baca juga: Penjabat Gubernur Kalsel panen raya bibit jagung katuju di Desa Gunung Melati
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023