PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) akan menggunakan bahan bakar alternatif Refuse-Derived Fuel (RDF) dari pengolahan sampah TPST Bantargebang untuk proses produksi semen di Kompleks Pabrik Citeureup.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah awal yang baik dan sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi dan sinergi yang dapat dilakukan antara pihak swasta dan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah DKI Jakarta dan berharap kerja sama ini akan membantu mengurangi jumlah sampah yang tertimbun di TPST Bantargebang.

 “Semoga kerja sama antara Indocement dan Pemprov DKI Jakarta bisa menjadi contoh best practice kerja sama penangganan sampah antara pihak swasta (pabrikan semen) dan pemerintah daerah,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa.

“Bagi Indocement, pemanfaatan bahan bakar alternatif sejalan dengan visi dan misi Perusahaan untuk mengurangi CO2 dari pemakaian bahan bakar fosil (batu bara).

Indocement sendiri telah menggunakan bahan bakar alternatif sebesar lebih dari 18% sampai dengan tahun 2022 yang lalu dan kami merencanakan sampai dengan lebih dari 40% bahan bakar alternatif untuk menggantikan penggunaan batu bara di tahun 2030.

Untuk mampu mengolah bahan bakar alternatif dalam jumlah yang besar tersebut.

"Kerja sama ini merupakan solusi permasalahan sampah di TPST Bantargebang yang saat ini hampir mencapai kapasitas maksimalnya," kata Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi H.

Atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan ucapan terima kasih kepada industri semen yang bersedia bekerja sama menjadi offtaker RDF dari TPST Bantargebang," tambahnya dalam siaran pers.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan bahwa Fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant TPST Bantargebang bisa mengolah sampah hingga 2.000 ton/hari dan sudah sesuai spesifikasi industri.

“Pengolahan sampah ini dilakukan secara mekanis melalui proses pemilahan, pencacahan, dan pengeringan, menghasilkan produk RDF, yaitu hasil olahan sampah padat yang padat berupa materi mudah terbakar (plastik, kertas, dll.) yang telah berukuran homogen (curah atau pelet) serta dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif,” tambah Asep.

Sementara itu, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement) hari ini, 27 Juni 2023 akan menerima pengiriman pertama sekitar 80–100 ton RDF dari Fasilitas Landfill Mining dan RDF Plant TPST Bantargebang yang akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil (batu bara) untuk proses produksi semen di Kompleks Pabrik Citeureup. 

Pengiriman ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian Uji Coba Penyediaan Bahan Bakar Alternatif dari Pengolahan Sampah antara Indocement dan Unit Pengolahan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta pada tanggal 15 Juni 2023 lalu.


 

Pewarta: *

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023