Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, memberikan janji kepada warga Sungai Gampa, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, bahwa jalan setapak yang rusak di wilayah tersebut segera diperbaiki atau dibangunkan yang lebih baik lagi .

"Maaf, seharusnya perbaikan jalan itu sudah dikerjakan awal tahun 2016 ini, tetapi karena ada masalah dengan lelang kepada rekanan, maka pembangunan jalan jadi tertunda," kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin, Gusti Ridwan Sofyan kepada pers di Banjarmasin, Jumat.

Hal tersebut menanggapi adanya tuntutan warga setempat atau warga menagih janji pemerintah yang akan membangunkan jalan setapak yang rusak parah di kawasan tersebut pada 2016 ini, tetapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan ada pembangunan atau perbaikan.

Menurut Ridwan sebenarnya soal anggaran sudah tak ada masalah, kecuali lelang tender yang harus diulang kepada rekanan, namun ia berharap semuanya akan selesai dan jalan itu segera di bangun.

Hanya saja ia menyebutkan dana yang disediakan tidak cukup untuk pembangunan jalan sistem aspal, melainkan dengan sistem beton, dengan lebar pun hanya dua meter, yang berarti hanya cukup kendaraan roda dua, tidak bisa dilewati mobil.

Sebelumnya sejumlah warga mengharapkan kepada Pemkot agar adanya perbaikan jalan atau pembangunan di Sungai Gampa yang panjangnya sekitar lima kilometer yang mengalami rusak parah dan sulit dilalui.

Berdasarkan keterangan perbaikan jalan tersebut tidak bisa secara permanen diaspal, terkendala peraturan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai kawasan hijau.

Warga mengharapkan daerah mereka memperoleh sentuhan pembangunan, khususnya jalan darat karena berada di wilayah Kota Banjarmasin, sama seperti warga lainnya di ibukota provinsi ini.

Salah seorang bidan yang bertugas di Puskesmas Sungai Gampa Diva Nadia mengaku sangat kesulitan melalui jalan rusak itu ketika bertugas.

Karena itu, ucap dia, apabila ada pasiennya yang perlu mendapatkan rujukan ke rumah sakit harus menumpang perahu atau kelotok (perahu bermotor kecil).

"Dengan naik perahu sangat lama perjalannya, padahal kalau lewat darat bila jalan ini baik, hanya sekitar 30 menit saja ke rumah sakit," ucapnya.

Di wilayah ini juga terdapat beberapa sekolah di mana para guru dan murid bulak-balik ke Sungai Gampa dari daerah lain sekitarnya hanya menggunakan perahu.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016