Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) HM Lutfi Saifuddin mengingatkan pemuda di provinsinya agar menggunakan "politik diplomasi" dalam melakukan gerakan atau perjuangan.

Ia mengingatkan itu saat menerima audiensi Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Kalselteng, serta mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin, Kamis siang.

Menurut mantan aktivis kepemudaan itu, dengan melalui politik diplomasi atau diplomasi politik kemungkinan berhasil lebih besar dalam sebuah gerakan ataupun perjuangan.

"Jadi mungkin lebih baik guna politik diplomasi daripada aksi demo atau melakukan aksi jalan yang bisa mengganggu ketertiban umum," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu.
Ia mencontohkan, kemerdekaan Indonesia selain berkat Rahmat Allah SWT dan perjuangan fisik pada pendahulu,  juga melalui politik diplomasi.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel I/Kita Banjarmasin itu, lebih menyukai sistem dialog seperti Badko HMI Kalselteng dan mahasiswa FkIP Unlam melalui audensi.

Ketua Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan dan kepemudaan itu menyambut positif serta mendukung rencana Badko HMI Kalselteng sebagai "tuan rumah" kegiatan nasional organisasi mahasiswa tertua di Indonesia tersebut.

Even HMI berskala nasional yang berlangsung di Kalsel tersebut berupa "Advance Training" atau Latihan Kader III, sebuah jenjang pelatihan tertinggi pada organisasi mahasiswa yang berdiri 5 Februari 1947 itu.

Sementara dari mahasiswa FKIP Unlam mendialogkan bagaimana memaknai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2023 dalam menatap masa depan pembangunan sumber daya manusia (SDM) Kalsel khususnya agar lebih baik lagi.
Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan saat menerima audiensi Badko HMI Kalselteng serta mahasiswa FKIP Unlam Banjarmasin, Kamis (8/6/23) siang (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Dalam pertemuan yang dipandu Wakil Ketua Komisi IV Gina Mariati (politikus perempuan) itu,  Lutfi mengingatkan pula agar pemuda peka terhadap faradox (hal yang bertolak belakang) dengan daerahnya.

"Sebagai contoh faradox Kalsel antara lain tingkat garis kemiskinan yang meningkat, sementara kita memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA)," demikian Lutfi didampingi Sekretaris Komisi IV Firman Yusi dan anggotanya Wahyudi Rahman.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023