Kue tradisional serabi disuguhkan saat mantan bupati Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel) H Hasanuddin Murad meninggal dunia, 18 Mei 2023.
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat melaporkan, kue (wadai ) "surabi" (sejenis apam) muncul atau disajikan di rumah duka - Komplek DPRD - Jalan Pramuka Banjarmasin.
Hasanuddin Murad yang juga Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel dan mantan anggota DPR RI meninggal dunia di Rumah Sakit Gleneagles Penang Malaysia pascaoperasi kepala.
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK mengatakan, penyajian wadai surabi pada hari pertama kematian atau hari jenazah dikebumikan/dimakamkan sebagaimana tradisi masyarakat Banjar tempo dulu, terutama dari "kaum tuha" (nahdiyin).
Dalam ceritera orang-orang Banjar tempo dulu, wadai surabi yang menjadi tamu/pelayat akan membantu arwah ketika berhadapan dengan "Nukar dan Nakir" (malaikat penjaga kubur).
Surabi akan menahan pukulan Nukar Nakir ketika Si Mayat salah menjawab pertanyaan sehingga yang meninggal dunia tak merasa sakit (Wallahu 'alam).
"Kebiasaan menyajikan surabi ketika mayat 'turun tanah' sampal sekarang masih mentradisi di masyarakat Banjar, terutama di daerah hulu sungai atau 'Banus Anam' Kalsel," demikian Supian HK
Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, Jumat melaporkan, kue (wadai ) "surabi" (sejenis apam) muncul atau disajikan di rumah duka - Komplek DPRD - Jalan Pramuka Banjarmasin.
Hasanuddin Murad yang juga Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel dan mantan anggota DPR RI meninggal dunia di Rumah Sakit Gleneagles Penang Malaysia pascaoperasi kepala.
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK mengatakan, penyajian wadai surabi pada hari pertama kematian atau hari jenazah dikebumikan/dimakamkan sebagaimana tradisi masyarakat Banjar tempo dulu, terutama dari "kaum tuha" (nahdiyin).
Dalam ceritera orang-orang Banjar tempo dulu, wadai surabi yang menjadi tamu/pelayat akan membantu arwah ketika berhadapan dengan "Nukar dan Nakir" (malaikat penjaga kubur).
Surabi akan menahan pukulan Nukar Nakir ketika Si Mayat salah menjawab pertanyaan sehingga yang meninggal dunia tak merasa sakit (Wallahu 'alam).
"Kebiasaan menyajikan surabi ketika mayat 'turun tanah' sampal sekarang masih mentradisi di masyarakat Banjar, terutama di daerah hulu sungai atau 'Banus Anam' Kalsel," demikian Supian HK
Daerah hulu sungai atau Banua Anam Kalsel meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023