Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menyatakan luas lahan kritis di wilayah tersebut mencapai 4.046 hektare yang berusaha ditangani melalui gerakan revolusi hijau program dari Gubernur Kalsel sejak 2019.

Bupati Tabalong Anang Syakhfiani meminta para camat dan kepala desa bisa mendukung gerakan revolusi hijau yang difasilitasi Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan setempat.

Baca juga: 414 hektare lahan sawah di Tabalong terendam banjir

“Sebelumnya lahan kritis di Tabalong mencapai 4.964 hektare dan telah ditanami sekitar 918 hektare," kata Anang dalam rapat rapat koordinasi revolusi hijau di Pendopo Bersinar, Selasa.

Selanjutnya, sisa lahan kritis 4.046 hektare ungkap Anang, perlu diinventarisir agar bisa dihijaukan kembali dalam jangka waktu dua tahun.

"Saya minta para kepala desa bisa mendukung kegiatan penanaman guna menciptakan lingkungan hidup yang baik," ujar Anang.

Termasuk mengalokasikan dana desa untuk mendukung terlaksananya gerakan revolusi hijau.

Baca juga: Polres Tabalong pasang garis polisi di lahan PT TWK

Kabupaten Tabalong sebagai kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) sehingga perlu penanganan terhadap lahan kritis.

Guna menjalankan revolusi hijau, Pemkab Tabalong mendapatkan dukungan berupa pengadaan bibit dari Balai Perbenihan Tanaman Hutan Kalimantan Selatan dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito.

Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Alip Winarno menyebutkan gerakan revolusi hijau memberikan kontribusi dalam perbaikan lingkungan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Terbukti penurunan luas lahan kritis di Kalsel dari 641.580 hektare menjadi 511.594 hektare.

Baca juga: PT TWK adukan oknum warga tanam sawit di lahan HTI

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023