Wakil Ketua DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhammad Syaripuddin menyoroti Tingkat Gemar Membaca (TGM) masyarakat di provinsi setempat.

Syaripuddin di Banjarmasin, Minggu, mengaku terkejut usai menerima survei tingkat kegemaran membaca terhadap 11.158 responden pada 102 kota dan kabupaten di Indonesia yang menunjukkan Kalimantan Selatan tidak masuk 10 besar.

Baca juga: Perpustakaan Nasional dorong Kalsel juara tingkat gemar membaca

Padahal, menurut Syaripuddin, Kalsel dinobatkan sebagai wilayah yang memiliki Indeks Pembangunan Literasi (IPL) tertinggi Se-Indonesia pada 2021 dan menduduki posisi keempat pada 2022

Syaripuddin juga mengungkapkan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) merilis TGM 2022 yang menunjukkan TGM masyarakat Indonesia pada 2022 meningkat 7,4 persen bila dibandingkan 2021.

Penghitungan TGM tersebut berdasarkan lima aspek, mulai dari frekuensi membaca per minggu sampai durasi akses internet pada bahan bacaan.

"Karakteristik IPL lebih memfokuskan pada sisi hulu yakni pengembangan dan penguatan kelembagaan dan infrastruktur perpustakaan. Pada sisi ini Kalsel berhasil, tetapi semua itu seakan percuma jika kegemaran membaca tidak beriringan dengan IPLnya" ujar Syaripuddin.

Pria akrab disapa Bang Dhin itu mengatakan menumbuhkan minat baca seseorang tidak mudah pada era yang serba maju. Terlebih saat ini, Indonesia menempati rangking ke 62 dari 70 negara yang berkaitan dengan tingkat literasi.

Baca juga: Perpusnas: Upaya peningkatan pengetahuan lewat perpustakaan harus dilakukan seluruh daerah

"Keadaan tersebut, artinya minat baca masyarakat Indonesia termasuk berada di 10 negara paling bawah atau memiliki tingkat literasi yang rendah," ucap Syaripuddin.
 
Syaripuddin menjelaskan minat baca masyarakat yang minim menghasilkan daya saing rendah, indeks pembangunan sumber daya manusia yang rendah, inovasi masyarakat yang rendah, dan ujung-ujungnya juga berpengaruh terhadap pendapatan per kapita.

Oleh sebab itu, Syaripuddin menantang Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispersip) Kalsel untuk membuat terobosan tepat guna dan sasaran agar tingkat kegemaran membaca masyarakat bisa setinggi prestasi pembangunan literasi.

"Jangan cuma mengejar pembangunan IPL, tapi esensi penting yakni kegemaran membaca juga harus bisa menyusul. Karena pembangunan literasi berkaitan erat dengan pembangunan kegemaran membaca," ujarnya.

"Orang akan rajin membaca karena infrastruktur perpustakaan yang baik, infrastruktur perpustakaan akan semakin baik karena adanya demand tinggi terhadap perpustakaan," tutur Syaripuddin.

Baca juga: DPRD Kotabaru pelajari program kearsipan ke Dispersip Kalsel

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023