Bencana banjir yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), belakangan ini membuat warga masyarakat setempat bagaikan pepatah, "sudah terjatuh ditimpa tangga pula".

Sejumlah warga dan tokoh masyarakat Kecamatan Batu Benawa HST, di antaranya Muhran (64), menyatakan itu dalam perbincangan dengan pewarta Antara Kalsel di Banjarmasin melalui telepon seluler, Sabtu.

"Saya kira tidak salah kalau warga HST sekarang bagaikan sudah terjatuh ditimpa tangga pula," ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) - Guru Agama yang kakek dari lima cucu itu.

Pasalnya dampak bencana banjir besar Januari 2021 masih tersisa atau belum tertangani hingga kini, kendati pemerintah pusat menyatakan bahwa yang terdampak bencana skala prioritas.

Sebagai contoh beberapa infrastruktur yang rusak akibat terjangan banjir Januari 2021 di antaranya berupa jembatan gantung penanganannya belum tuntas, bahkan ada yang belum tersentuh perbaikan.
Jembatan gantung terdampak banjir di Desa Aluan Mati, Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Selain itu, persawahan berhektare-hektare tertimbun lumpur yang ketika itu (Januari 2021) siap panen seperti di Desa Aluan Basar, Kecamatan Batu Benawa, sampai sekarang belum kembali fungsinya sebagai tempat bercocok tanam.

"Belum lagi hal-hal lain yang belum tersentuh perbaikan atau masih menanti uluran tangan pemerintah," demikian Muhran.

"Bumi Murakata " HST dengan ibukotanya Barabai (165 kilometer utara Banjarmasin) yang mendapat julukan"Bandung Kalimantan " (Presiden Soekarno) dan "Bandung van Borneo " (masa Hindia Belanda).
Persawahan di Desa Aluan Basar Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalsel tertimbun lumpur dampak banjir Januari 2021 ketika itu siap panen. (ANTARA/Syamsuddin Hasan)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023