Banjir kembali melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) karena luapan Kali Benawa cukup tinggi akibat guyuran hujan tiga hari berturut-turut belakangan ini.
Ketua Posko Meratus di Kecamatan Hantakan HST Kasman saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis malam, membenarkan terjangan banjir tersebut.
Baca juga: BPBD Kalsel: banjir bandang landa HST dan HSS
Bahkan, Kasman yang juga Koordinator Informasi Kebencanaan Kecamatan Hantakan itu, memperkirakan ketinggian air melanda "Kota Apam" Barabai tersebut cukup tinggi pada Jumat pagi.
Pasalnya, menurut Kasman, ketinggian air di terusan/kanal Murung Kecamatan Batu Benawa HST mencapai lima meter.
Kasman berharap ketinggian air tidak bertambah, namun dia khawatir karena hujan di daerah hulu atau kawasan Meratus masih mengguyur, sehingga Posko Meratus tetap siaga atau berjaga-jaga.
Baca juga: HST diterjang banjir akibat sungai di pegunungan meluap
Ia menginformasikan banjir kali ini sempat merendam puluh rumah penduduk di Kecamatan Hantakan, dan tiga unit rumah hanyut terbawa arus terjadi di Desa Tilahan.
Selain itu, ada jembatan putus serta beberapa tiang listrik tumbang ke jalan sehingga mengganggu kelancaran transportasi di wilayah Meratus, ujar Kasman.
Sementara seorang warga Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, Mihran (64) menyatakan bencana banjir kali ini masyarakat sudah sebagai besar panen berbeda dengan kejadian Januari 2021 banyak padi siap panen tertimbun lumpur.
"Tapi masih ada yang terpaksa panen menginjak lumpur dari tumpukan banyu baah (air bah) tersebut," ujar pensiunan PNS guru agama atau kakek dari lima cucu itu.
Baca juga: Adhi karya tambahkan box culvert untuk pengaliran air di kolam regulasi Mandingin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023
Ketua Posko Meratus di Kecamatan Hantakan HST Kasman saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis malam, membenarkan terjangan banjir tersebut.
Baca juga: BPBD Kalsel: banjir bandang landa HST dan HSS
Bahkan, Kasman yang juga Koordinator Informasi Kebencanaan Kecamatan Hantakan itu, memperkirakan ketinggian air melanda "Kota Apam" Barabai tersebut cukup tinggi pada Jumat pagi.
Pasalnya, menurut Kasman, ketinggian air di terusan/kanal Murung Kecamatan Batu Benawa HST mencapai lima meter.
Kasman berharap ketinggian air tidak bertambah, namun dia khawatir karena hujan di daerah hulu atau kawasan Meratus masih mengguyur, sehingga Posko Meratus tetap siaga atau berjaga-jaga.
Baca juga: HST diterjang banjir akibat sungai di pegunungan meluap
Ia menginformasikan banjir kali ini sempat merendam puluh rumah penduduk di Kecamatan Hantakan, dan tiga unit rumah hanyut terbawa arus terjadi di Desa Tilahan.
Selain itu, ada jembatan putus serta beberapa tiang listrik tumbang ke jalan sehingga mengganggu kelancaran transportasi di wilayah Meratus, ujar Kasman.
Sementara seorang warga Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa, Mihran (64) menyatakan bencana banjir kali ini masyarakat sudah sebagai besar panen berbeda dengan kejadian Januari 2021 banyak padi siap panen tertimbun lumpur.
"Tapi masih ada yang terpaksa panen menginjak lumpur dari tumpukan banyu baah (air bah) tersebut," ujar pensiunan PNS guru agama atau kakek dari lima cucu itu.
Baca juga: Adhi karya tambahkan box culvert untuk pengaliran air di kolam regulasi Mandingin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023