Polres Banjar menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan menutup beberapa ruas jalan bagi kendaraan saat Haul Akbar ke-18 Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani atau yang dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan pada Kamis esok.

"Mohon masyarakat bisa memakluminya untuk kelancaran pelaksanaan haul dan tidak terjadi kemacetan," kata Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat di Martapura, Rabu.

Baca juga: Kapolres Banjar : Wilayah Sekumpul terjaga kondusif jelang Haul

Adapun petugas akan menutup ruas jalan, yaitu Jalan Martapura Lama, Jalan Kertak Baru dan Jalan KH Anang Sya'rani Arif.

Kemudian selama pelaksanaan haul dan sehari setelahnya, kendaraan bersumbu tiga atau roda enam ke atas agar tidak beroperasi melintasi Jalan Ahmad Yani.

Untuk menghindari kemacetan pada Kamis mulai pukul 12.00 hingga 24.00 WITA, pengalihan arus via Matraman dan Sungai Ulin.

Selanjutnya, pengendara dapat melintasi rute Kandangan atau Margasari ke arah Kabupaten Barito Kuala.

Sedangkan bagi jamaah yang menggunakan transportasi air jalur sungai menuju lokasi haul kediaman pribadi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor di Kampung Keramat Jalan Kertak Baru, Kecamatan Martapura Timur, disediakan dermaga kapal di Sungai Martapura.

"Kami imbau agar seluruh masyarakat dan jamaah dapat mematuhi arahan petugas di lapangan termasuk relawan demi kelancaran dan kenyamanan kita semua mengikuti haul," ujar Ifan.

Polda Kalsel dan Polres Banjar mengerahkan 1.200 personel gabungan untuk mengamankan Haul Akbar Guru Sekumpul kali ini.

Baca juga: Kapolres Banjar: Parkir dan jalur sungai jadi perhatian di Haul Guru Sekumpul

Haul tahun ini diprediksi menyedot lebih banyak jamaah lantaran untuk pertama kalinya digelar setelah dua tahun ditiadakan akibat pandemi COVID-19.

Pada 2020 Haul ke-15, Ifan menyebut dua juta lebih jamaah hadir memadati area Kelurahan Sekumpul, Kota Martapura yang menjadi pusat acara di Musholla Ar Raudhah Sekumpul.

Diketahui, Guru Sekumpul merupakan salah seorang ulama yang sangat kharismatik dan berpengaruh dari Kalimantan Selatan keturunan kedelapan dari ulama besar tanah Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjari. 

Dia lahir pada 11 Februari 1942 (27 Muharam 1361 Hijriah) di Desa Keraton, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar dari pasangan suami-istri, yaitu Syekh Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulia bin Muhyiddin.

Pada 10 Agustus 2005, Guru Sekumpul berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus kompleks pengajian, Sekumpul Martapura. 

Adapun sejumlah karya tulisnya antara lain Risalah Mubaraqah, Manaqib Asy-Syekh As-Sayyid Muhammad bin Abdul Karim Al-Qadiri Al-Hasani As-Samman Al-Madani, Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah dan Nubdzatun fi Manaqibil Imamil Masyhur bil Ustadzil a’zham Muhammad bin Ali Ba’alawy.

Baca juga: Pangdam VI Mulawarman tinjau kesiapan pengamanan RI 2 di pusat haul Guru Sekumpul

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2023