Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo mengatakan jika parkir dan jalur sungai menjadi perhatian di Haul Guru Sekumpul tahun ini.
"Berdasarkan evaluasi tahun lalu, dua hal ini yang perlu diperbaiki," terangnya di Martapura, Senin.
Khusus untuk parkir, dijelaskan Koko bahwa tahun lalu ada beberapa jamaah yang lupa menaruh kendaraannya. Sehingga sempat dilaporkan terjadi kehilangan.
Padahal faktanya, sepeda motor yang bersangkutan tidak hilang. Namun pemiliknya hanya lupa lokasi dia memarkir kendaraannya.
"Kita ketahui di saat jamaah pulang itu sangat luar biasa kepadatannya. Bahkan ada yang memarkir motornya jauh sekali dari lokasi Sekumpul atau tempat dia duduk, sehingga akhirnya banyak yang lupa titik parkirnya. Ditambah lagi kondisi malam hari, bahkan terkadang hujan pula," tutur Koko.
Untuk itulah, berdasarkan kesepakatan para relawan dalam pertemuan dengan Polres Banjar, setiap kendaraan akan ditempeli stiker untuk menuliskan nomor telepon pemiliknya. Sehingga jika sampai acara haul usai tak kunjung diambil maka relawan dengan mudah menelpon pemiliknya.
"Bagi jamaah sendiri, pastikan handphonenya aktif agar mudah dihubungi," kata Koko mengingatkan.
Sedangkan terkait jalur sungai, diakui Koko juga luput dari perhatian. Sehingga tahun ini para relawan bersama petugas gabungan akan pula mengamankan jalur sungai yang dinamakan zona air.
"Karena selain jalur darat, ternyata banyak sekali jamaah yang datang masuk melalui perairan. Sehingga titik-titik kumpul kelotok dan perahu-perahu kecil ini meski diatur agar tidak semrawut," jelas alumni Akpol 1999 itu.
Pelaksanaan Haul Ke-15 almarhum KH Zaini Abdul Ghani yang akrab disebut Guru Sekumpul atau Guru Izai di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang dijadwalkan akhir Februari atau awal Maret 2020 mendatang.
Diprediksi jamaah yang datang mencapai jutaan orang, sehingga Polres Banjar dibantu BKO Polda Kalsel dan Polres jajaran serta instansi lainnya akan mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan pelaksanaan haul agar berjalan tertib dan lancar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020
"Berdasarkan evaluasi tahun lalu, dua hal ini yang perlu diperbaiki," terangnya di Martapura, Senin.
Khusus untuk parkir, dijelaskan Koko bahwa tahun lalu ada beberapa jamaah yang lupa menaruh kendaraannya. Sehingga sempat dilaporkan terjadi kehilangan.
Padahal faktanya, sepeda motor yang bersangkutan tidak hilang. Namun pemiliknya hanya lupa lokasi dia memarkir kendaraannya.
"Kita ketahui di saat jamaah pulang itu sangat luar biasa kepadatannya. Bahkan ada yang memarkir motornya jauh sekali dari lokasi Sekumpul atau tempat dia duduk, sehingga akhirnya banyak yang lupa titik parkirnya. Ditambah lagi kondisi malam hari, bahkan terkadang hujan pula," tutur Koko.
Untuk itulah, berdasarkan kesepakatan para relawan dalam pertemuan dengan Polres Banjar, setiap kendaraan akan ditempeli stiker untuk menuliskan nomor telepon pemiliknya. Sehingga jika sampai acara haul usai tak kunjung diambil maka relawan dengan mudah menelpon pemiliknya.
"Bagi jamaah sendiri, pastikan handphonenya aktif agar mudah dihubungi," kata Koko mengingatkan.
Sedangkan terkait jalur sungai, diakui Koko juga luput dari perhatian. Sehingga tahun ini para relawan bersama petugas gabungan akan pula mengamankan jalur sungai yang dinamakan zona air.
"Karena selain jalur darat, ternyata banyak sekali jamaah yang datang masuk melalui perairan. Sehingga titik-titik kumpul kelotok dan perahu-perahu kecil ini meski diatur agar tidak semrawut," jelas alumni Akpol 1999 itu.
Pelaksanaan Haul Ke-15 almarhum KH Zaini Abdul Ghani yang akrab disebut Guru Sekumpul atau Guru Izai di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan yang dijadwalkan akhir Februari atau awal Maret 2020 mendatang.
Diprediksi jamaah yang datang mencapai jutaan orang, sehingga Polres Banjar dibantu BKO Polda Kalsel dan Polres jajaran serta instansi lainnya akan mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan pelaksanaan haul agar berjalan tertib dan lancar.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2020