Harga tanda buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, periode Desember naik sebesar Rp178,50/kg atau sekitar 7,83 persen dari Rp2.281,09/kg menjadi Rp2.459,59/kg.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalimantan Selatan H Hairuddin di Banjarbaru, Senin, mengatakan, dalam tiga bulan terakhir yakni Oktober, November, dan Desember harga TBS cenderung naik.

"Kita berharap, periode 2023 harga TBS terus naik," katanya.

Dikatakan, harga TBS mulai dari umur tanam 3 tahun hingga umur tanam 22 tahun kenaikannya berkisar Rp129,45/kg atau sekitar 7,67 persen - Rp183,42 atau sekitar 7,83 persen.

Hairuddin mengungkapkan, harga TBS umur tanaman 3 tahun naik sebesar Rp129,45/kg atau sekitar 7,67 persen dari Rp1.686,89 menjadi Rp1,816,34/kg.

Harga TBS umur tanam 11 tahun naik sebesar Rp183,42 atau sekitar 7,83 persen dari Rp2.332,05/kg menjadi Rp2.515,48/kg.

Sedangkan harga TBS umur tanam 22 tahun naik sebesar Rp178,50/kg atau sekitar 7,83 persen dari Rp2.281,09/kg menjadi Rp2.459,59/kg.

Seorang petani sawit di Kelumpang Selatan, Kotabaru, Abu Bakar menuturkan, penetapan harga TBS di tingkat petani lebih cenderung belum menggunakan usia tanam.

"Kalau di daerah kami penetapan harga TBS masih ditentukan oleh kondisi buah, apabila buah itu masak dan besar-besar setiap tandannya maka harga berlaku umum," ujarnya.

Untuk harga TBS normal akhir Desember di tingkat pengumpul dipatok sekitar Rp2,050 per kilogram.

Namun untuk buah sawit yang kondisi tandanya kecil-kecil, harga cenderung lebih murah dibandingkan yang harga TBS normal (besar).

Baca juga: Gapki harapkan petani sawit tingkatkan kualitas TBS

 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022