Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan Akhmad Hairin mengatakan,  Program Gerakan Peningkatan Usaha Rakyat melalui Kredit Tanpa Bunga dan Rente bagi Ekonomi Lemah (Gapura Karomah) banyak membantu usaha mikro dan usaha kecil di Kabupaten Tanah Laut, baik untuk peningkatan usaha maupun penguatan modal usaha. 

"Program Gapura Karomah berjalan sejak diluncurkannya pada 2019 perlu melakukan evaluasi agar program ini berjalan lebih lancar dan maksimal," ujar Akhmad Hairin, saat memimpin Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Program Gapura Karomah di Ruang Barakat SetdakabTanah Laut, Kamis (15/12). 

Dia berharap, dengan ada perbaikan dari Program Gapura Karomah dapat meminimalisir risiko pengkreditan.

"Kita lakukan rapat ini untuk mengevaluasi program,  menemukan formula-formula agar program bisa berjalan lebih maksimal lagi dan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit macet," kata Hairin. 

Ahmad Hairin meminta,  kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait terus melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha dan membangun komunikasi dengan kelompok usaha. 

"Momentum ini kita gunakan untuk melakukan perbaikan pada program ini, kita ingin setiap SKPD terus bersinergi dan membangun komunikasi kepada pelaku usaha," pintanya. 

Program Gapura Karomah  dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tanah Laut, terang dia, telah mengucurkan dana lebih kurang Rp35 miliar sejak 2019.

Kucuran tersebut, terang dia,  melalui lima tahapan untuk membantu usaha masyarakat. 

"Sampai saat sekarang masih tersisa 1,4 persen kredit macet,  termasuk nasabah meninggal dunia," ucapnya.

Turut hadir di acara tersebut Tim Penasehat Investasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banjarmasin, Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tanah Laut, Kabag Ekonomi Setda Tanah Laut dan perwakilan SKPD Pemkab Tanah Laut terkait.

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022