Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Selatan (HSS), H. Muhammad Noor menghadiri ekspose akhir, penyusunan dokumen kajian potensi dan peta investasi Kampung Bambu di Kecamatan Loksado.
Penyusunan dokumennya oleh tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Aula Rakat Mufakat Setda HSS telah memasuki tahap akhir.
"Ketika dokumen kajian kita ini bisa diselesaikan, harapannya adalah merealisasikan hasil-hasil kajian untuk terus dikembangkan utamanya untuk perkembangan Kampung Bambu di Kecamatan Loksado," kata sekda mengutip keterangan pers Diskominfo HSS kepada ANTARA, Rabu (23/11).
Baca juga: KemenkumHAM buka layanan pendampingan
Dijelaskan dia, momok yang sering terjadi, ketika sebuah penelitian dilakukan adalah hanya tertinggal sebuah dokumen, hasil penelitian tidak dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat.
Pihaknya ingin supaya di tahun ini dan tahun-tahun ke depan hasil penelitian yang dihasilkan berkat kerja sama pemerintah daerah dengan FEB ULM bisa dikawal, untuk kemudian dikembangkan.
Kabupaten HSS memiliki potensi besar akan tanaman bambu, dari dua ribu hektare lebih bambu di Kalimantan Selatan sebagian besar berada di daerah Loksado.
Baca juga: Dinas PMPTSP HSS gelar bimtek perizinan perusahaan berbasis risiko
Kajian ini bertujuan membuat pemetaan potensi tanaman bambu berupa sebaran tanaman dan hutan bambu, bambu, jenis manfaat bambu, budidaya dan industri kerajinan bambu di Kabupaten HSS.
Juga untuk menjelaskan model pengembangan investasi oleh pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, khususnya petani bambu, pengrajin bambu, dan untuk wisata bambu di Kabupaten HSS.
Ekspose dihadiri Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) HSS, Hj. Elyani Yustika, para kepala OPD atau perwakilan, Camat Loksado, Ahmad Busairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Penyusunan dokumennya oleh tim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Aula Rakat Mufakat Setda HSS telah memasuki tahap akhir.
"Ketika dokumen kajian kita ini bisa diselesaikan, harapannya adalah merealisasikan hasil-hasil kajian untuk terus dikembangkan utamanya untuk perkembangan Kampung Bambu di Kecamatan Loksado," kata sekda mengutip keterangan pers Diskominfo HSS kepada ANTARA, Rabu (23/11).
Baca juga: KemenkumHAM buka layanan pendampingan
Dijelaskan dia, momok yang sering terjadi, ketika sebuah penelitian dilakukan adalah hanya tertinggal sebuah dokumen, hasil penelitian tidak dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat.
Pihaknya ingin supaya di tahun ini dan tahun-tahun ke depan hasil penelitian yang dihasilkan berkat kerja sama pemerintah daerah dengan FEB ULM bisa dikawal, untuk kemudian dikembangkan.
Kabupaten HSS memiliki potensi besar akan tanaman bambu, dari dua ribu hektare lebih bambu di Kalimantan Selatan sebagian besar berada di daerah Loksado.
Baca juga: Dinas PMPTSP HSS gelar bimtek perizinan perusahaan berbasis risiko
Kajian ini bertujuan membuat pemetaan potensi tanaman bambu berupa sebaran tanaman dan hutan bambu, bambu, jenis manfaat bambu, budidaya dan industri kerajinan bambu di Kabupaten HSS.
Juga untuk menjelaskan model pengembangan investasi oleh pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, khususnya petani bambu, pengrajin bambu, dan untuk wisata bambu di Kabupaten HSS.
Ekspose dihadiri Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) HSS, Hj. Elyani Yustika, para kepala OPD atau perwakilan, Camat Loksado, Ahmad Busairi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022