Hj Fatimah Adam, mantan aktivis berbagai organisasi kepemudaan, membina pemuda tanpa mengandalkan duit, tetapi cukup dengan bermodalkan kebersamaan.

Usaha pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang kini sudah berusia 58 tahun itu tergolong berhasil dalam membina atau berkomunikasi dengan anak-anak muda dari berbagai elemen masyarakat.

Seperti terlihat pada anak-anak milenial "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin tampak akrab dengan Fatimah kendati tanpa sentuhan uang, tapi cukup dengan senyum keibuan dan kasih sayang.

"Sentuhan-sentuhan naluri kelemahlembutan kasih sayang serta bimbingan tanpa pamrih sangat lebih berarti bagi kami," ujar beberapa anak muda binaan putri dari H Hadam Thaib, seorang veteran pejuang 1945 itu.

Putri dari pasangan Thaib dengan Hj Siti Rohani yang menyelesaikan studi S1 dan S2 pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu cukup semangat kalau bicara pembinaan kepemudaan.

Menurut mantan Plt Camat Pulau Sebuku Kotabaru, kabupaten paling timur Kalsel itu, pemuda harapan bangsa sebagai pewaris pelanjut perjuangan untuk mencapai cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

"Di tangan pemuda masa depan bangsa. Karenanya mereka perlu pembinaan, sentuhan-sentuhan 'humanis' dengan menanamkan sikap optimistis dalam menatap masa depan yang lebih baik," ujar perempuan kelahiran Banjarmasin tersebut yang kini kembali mau terjun ke dunia politik.

Mantan pimpinan termuda DPRD Kotamadya Banjarmasin tahun 1997 ini punya semboyan atau prinsip hidup : "Jujur dan Bertanggungjawab. Berbagi itu Indah. Belajar dari Sang Juara jika mau Juara".
Mantan Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Fatimah Adam bersama Gubernur H Sahbirin Noor saat menghadiri suatu kegiatan. (Istimewa)

Bina Pemuda

Selain sebelumnya aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), mantan Guru Matematika pada sejumlah sekolah menengah di Banjarmasin dan Banjarbaru itu aktif pula membina pemuda yang tergabung suatu komunitas.

Beberapa pengalaman organisasi  menjadi model mengukir sejarah dan menapak masa depan gemilang dengan penuh keberanian, itulah salah satu tujuan perjuangan Fatimah Adam "Si Anak Kolong" Veteran pejuang..

Perempuan yang lahir Senin, 25 Mei 1964, yang merupakan anak kelima dari delapan bersaudara, itu membina dan mendorong pembentukan berbagai komunitas pemuda di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin khususnya.

Beberapa organisasi atau komunitas di Kota Seribu Sungai Banjarmasin atas binaan dan motivasinya antara lain Drumband Pemuda Pancamarga Kalsel.

Selain itu, Pemuda Peduli Lingkungan Kota Banjarmasin (Pokja dan FPPL pada lima kecamatan ), Himpunan Pemuda Pelopor (HIPPOR ) Kota Banjarmasin, Ikatan Mahasiswa Banjarmasin (IKMABAN ) Kota Banjarmasin.

Kemudian Forum Pemuda Lintas Agama ( FORDALIMA) Kota Banjarmasin, Persatuan Pemuda Kreatif ( Perspektif ) Kota Banjarmasin, Pemuda Peduli Seni Budaya Banjar (PALISDAYA) Kota Banjarmasin dan Forum Kewirausahaan Pemuda ( FKP ) Kota Banjarmasin.
Mantan Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Fatimah Adam berfoto bersama dengan mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno. (Istimewa)

Nenek dari delapan cucu atau ibu dari tiga anak (kesemuanya perempuan) itu masih tampak energik serta semangat kalau bicara soal pembinaan generasi muda, terlebih dalam masa depan yang penuh tantangan global.

"Tapi dari semua itu kata kuncinya 'kebersamaan'. Sebab tanpa kebersamaan hasilnya tak kan maksimal, bahkan bisa gagal, hal tersebut tentu tidak inginkan bersama dalam mengisi kemerdekaan," demikian Fatimah Adam.
Ayah dan bunda dari Hj Fatimah Adam (Istimewa)

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022