Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Supian HK gembira bekantan atau hidung panjang (Nasalis larvatus) yang berasal dari sebanyak 27 ekor sudah menyatu dengan teman-temannya di alam bebas.
Kegembiraan Ketua Dewan tersebut dia ekspresikan dengan mengirim foto-foto satwa langka itu kepada Antara Kalsel di Banjarmasin, Selasa.
"Alhamdullillah udah bergabung sama yang ada bagus trmpatnya," ujar anggota DPRD dua periode provinsi tersebut asal Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel melalui telepon seluler.
Sebanyak 27 ekor bekantan yang Ketua Dewan Kalsel amankan penyerahannya kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi setempat 1 November 2022, kemudian dilepasliarkan di suaka alam kawasan konservasi Antang Gunung Meratus (AGM) Kabupaten Tapin provinsi itu.
Alasan pengamanan sebanyak 27 ekor bekantan itu karena alam tempat kehidupannya semula di kawasan hutan Paminggir HSU sudah menyempit oleh berbagai kegiatan pembangunan dan berdampak pada kematian satwa langka tersebut sebab kekurangan/ketiadaan makanan.
Ia menuturkan cara menangkap untuk mengamankan 27 bekantan tersebut dengan memancing masuk Speedboat, kemudian dibawa ke Banjarmasin lewat sungai.
Untuk mengenal bekantan asal dari Ketua DPRD Kalsel tersebut ada sedikit tanda buat membedakan satwa-satwa langka yang sudah berada di alam bebas atau kawasan konservasi AGM.
"Kita berharap bekantan yang menjadi maskot fauna Kalsel jangan sampai punah, karenanya perlu kita jaga bersama kelestarian," demikian Supian HK.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Kegembiraan Ketua Dewan tersebut dia ekspresikan dengan mengirim foto-foto satwa langka itu kepada Antara Kalsel di Banjarmasin, Selasa.
"Alhamdullillah udah bergabung sama yang ada bagus trmpatnya," ujar anggota DPRD dua periode provinsi tersebut asal Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel melalui telepon seluler.
Sebanyak 27 ekor bekantan yang Ketua Dewan Kalsel amankan penyerahannya kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) provinsi setempat 1 November 2022, kemudian dilepasliarkan di suaka alam kawasan konservasi Antang Gunung Meratus (AGM) Kabupaten Tapin provinsi itu.
Alasan pengamanan sebanyak 27 ekor bekantan itu karena alam tempat kehidupannya semula di kawasan hutan Paminggir HSU sudah menyempit oleh berbagai kegiatan pembangunan dan berdampak pada kematian satwa langka tersebut sebab kekurangan/ketiadaan makanan.
Ia menuturkan cara menangkap untuk mengamankan 27 bekantan tersebut dengan memancing masuk Speedboat, kemudian dibawa ke Banjarmasin lewat sungai.
Untuk mengenal bekantan asal dari Ketua DPRD Kalsel tersebut ada sedikit tanda buat membedakan satwa-satwa langka yang sudah berada di alam bebas atau kawasan konservasi AGM.
"Kita berharap bekantan yang menjadi maskot fauna Kalsel jangan sampai punah, karenanya perlu kita jaga bersama kelestarian," demikian Supian HK.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022