Anggota DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Athaillah Hasbi meminta orang tua di provinsinya agar mengawasi anak-anaknya dari paham yang tak sesuai Pancasila.
Permintaan itu ketika sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Muui (sekitar 150; kilometer dari Banjarmasin) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Ahad.
Menurut anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan, kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan itu menggaungkan Ideologi Pancasila sangat penting bagi masyarakat Banua (daerah).
"Terlebih bagi generasi muda sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk itu, orang tua harus selalu memantau atau mengawasi anak-anak kita masing-masing," tegas wakil rakyat asal"Bumi Murakata " HST tersebut.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST tersebut menambahkan, pengawasan itu guna menghindari masuknya paham radikal yang bisa melemahkan Pancasila.
"Apalagi di tengah serbuan informasi, dengan maraknya dan derasnya informasi melalui dunia maya," tegas mantan pembalap motor Bumi Murakata HST Tahun 1980-an itu yang akrab dengan sapaan Bang Atak.
Wakil rakyat yang juga Ketua Pemuda Pancasila HST itu menekankan, sebagai orang tua saat ini agar selalu mengontrol anak-anaknya karena informasi yang simpang siur melalui telepon seluler.
"Karena dengan informasi yang simpang siur tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung bisa mempengaruhi anak-anak muda yang penuh dinamika," ujar Bang Atak.
Sementara narasumber pertama pada Wasbang tersebut,Taufik Rahman menyampaikan pentingnya menanamkan nilai nilai kebangsaan terhadap generasi muda dengan pemahaman benar terhadap empat pilar berbangsa dan bernegara.
"Keempat pilar kebangsaan tersebut yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRi) dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
"Kita sebagai orang tua juga harus melek menggunakan akal sehat, untuk memilih informasi yang masuk, agar terhindar dari pemahaman yang salah baik radikal maupun liberal," lanjutnya.
Ia menambahkan, pemuda perlu menerapkan dan memahami serta menjelaskan pentingnya pengamalan butir butir Pancasila dan Wasbang kepada generasi muda lain.
"Sebab jika tidak dimulai sejak dini, dikhawatirkan ke depannya para penerus bangsa tersebut tidak mengerti dasar negara Indonesia yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman," ujar Taufik.
Sedangkan Sekretaris Desa Muui Kecamatan Haruyan HST Muhammad Rahim menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi atas kunjungan anggota DPRD Kalsel Athaillah Hasbi dengan memberikan ilmu serta informasi kepada masyarakat.
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang tersebut menghadirkan tokoh – tokoh senior pemuda banua, akademisi Taufik Rahman, Fahriansyah dan Suhaimi yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar HST.
Kabupaten HST dengan ibukotanya Barabai (165 km timur laut Banjarmasin) mendapat julukan Presiden Soekarno sebagai "Bandung Kalimantan" dan pada masa Hindia Belanda dijuluki "Bandung van Borneo" .
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022
Permintaan itu ketika sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Muui (sekitar 150; kilometer dari Banjarmasin) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Ahad.
Menurut anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi pendidikan, kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan itu menggaungkan Ideologi Pancasila sangat penting bagi masyarakat Banua (daerah).
"Terlebih bagi generasi muda sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Untuk itu, orang tua harus selalu memantau atau mengawasi anak-anak kita masing-masing," tegas wakil rakyat asal"Bumi Murakata " HST tersebut.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel IV/Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan HST tersebut menambahkan, pengawasan itu guna menghindari masuknya paham radikal yang bisa melemahkan Pancasila.
"Apalagi di tengah serbuan informasi, dengan maraknya dan derasnya informasi melalui dunia maya," tegas mantan pembalap motor Bumi Murakata HST Tahun 1980-an itu yang akrab dengan sapaan Bang Atak.
Wakil rakyat yang juga Ketua Pemuda Pancasila HST itu menekankan, sebagai orang tua saat ini agar selalu mengontrol anak-anaknya karena informasi yang simpang siur melalui telepon seluler.
"Karena dengan informasi yang simpang siur tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung bisa mempengaruhi anak-anak muda yang penuh dinamika," ujar Bang Atak.
Sementara narasumber pertama pada Wasbang tersebut,Taufik Rahman menyampaikan pentingnya menanamkan nilai nilai kebangsaan terhadap generasi muda dengan pemahaman benar terhadap empat pilar berbangsa dan bernegara.
"Keempat pilar kebangsaan tersebut yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRi) dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
"Kita sebagai orang tua juga harus melek menggunakan akal sehat, untuk memilih informasi yang masuk, agar terhindar dari pemahaman yang salah baik radikal maupun liberal," lanjutnya.
Ia menambahkan, pemuda perlu menerapkan dan memahami serta menjelaskan pentingnya pengamalan butir butir Pancasila dan Wasbang kepada generasi muda lain.
"Sebab jika tidak dimulai sejak dini, dikhawatirkan ke depannya para penerus bangsa tersebut tidak mengerti dasar negara Indonesia yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman," ujar Taufik.
Sedangkan Sekretaris Desa Muui Kecamatan Haruyan HST Muhammad Rahim menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi atas kunjungan anggota DPRD Kalsel Athaillah Hasbi dengan memberikan ilmu serta informasi kepada masyarakat.
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wasbang tersebut menghadirkan tokoh – tokoh senior pemuda banua, akademisi Taufik Rahman, Fahriansyah dan Suhaimi yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar HST.
Kabupaten HST dengan ibukotanya Barabai (165 km timur laut Banjarmasin) mendapat julukan Presiden Soekarno sebagai "Bandung Kalimantan" dan pada masa Hindia Belanda dijuluki "Bandung van Borneo" .
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2022